Hukum dan Penghargaan di Panggung

in #story7 years ago

image"Moment saat launching album perdana"

"Buang ketakutan itu, ayo maju!"
Kepala suku Apache13.

Yang kami tahu, apresiasi bagi penampil di panggung itu hanya dua: pujian atau cacian. Jika kamu bermain baik, kamu akan dicintai. Jika bermain buruk, kamu akan dibenci. Cinta penonton butuh waktu untuk tumbuh. Itu berarti dari satu penampilan ke selanjutnya, kau harus semakin bagus. Tapi kebencian penonton tidak membutuhkan waktu lama. Sekali saja dia tak suka, dia akan menghakimi kita di tempat acara dengan bermacam cara.

Tidak mudah berdiri di panggung. Tanggung jawabnya besar. Apalagi berkelompok. Lebih berat lagi tanggung jawabnya. Kita seorang yang salah, yang rusak semuanya. Maka perlu cukup mental dan kesiapan untuk berdiri di sana. Komunikasi antar personil juga harus baik agar ritme permainan tetap baik terjaga.

image"Moment saat acara Spekta Merah Gudang Garam"

Di Apache13 setiap akan manggung selalu dipaksa untuk maksimal. Bermain sesuka hati asal masih di atas jalur. Boleh improve, tapi jangan berlebihan. Dilarang takut di panggung, dilarang berlebihan, dilarang kaku juga. Semua demi membuat penggemar terhibur dan kami dicintai. Sejauh ini aturan tersebut manjur.

Kami sudah di panggung sejak sebelum album "Bek Panik" diluncurkan. Tapi setelah album pertama diterima dengan baik, kesempatan berjumpa dengan para Apachian pertama kali, sungguh bukan sesuatu yang bisa membuat kami tenang. Apache13 sampai harus duduk khusus membicarakan apa saja yang akan dilakukan di atas panggung nantinya. Tanggung jawab kami pada masa itu rasanya semakin besar dan berlipat ganda.

image"Moment pertama manggung di lapangan Sudirman, Lhokseumawe"

Pangung KIP pertama yang kami hadiri yaitu di Lhokseumawe, tepatnya di Lapangan Jenderal Sudirman. Di situlah kami merasakan getar hebat sebelum beriteraksi dengan penonton dan Apachian. Semakin kesini, getaran menghadapi panggung belum habis juga. Bagaimana pun kita berhadapan dengan bahkan ribuan mata dengan berbagai selera. Tapi kami terus belajar. Terus memperbaiki penampilan. Untuk apa? Semata agar tidak kecewa para Apachian.

Salam hangat
@apache13

Pelapor: @nawanisti

Sort:  

Bergembiralah di atas panggung. Sampaikan pesan agar penikmat tercerahkan. Bukankah kesenian salah satu media dakwah yang indah. Karena dipertunjukkan dengan santun dan beretika.
Insya Allah sukses
Salam

InsyaAllah, Amiin. Kami akan selalu memberikan yang terbaik dan berbagi kebahagiaan kepada mereka; Apachian dan para penikmat. Terima kasih, Bang. 👍

Semoga selalu solid :)

Amiin. Itulah yang selalu kami jaga. Stengkyu, bang @kakilasak.

Lon ka mulai mengagumi Bang Za sejak menulis cerpen, kemudian waktu isi acara Madani Award di Dayan Dawood hingga jeut ke penyanyi. Mantap aduen pokoknya. Jempol dua boh..

Lon mengagumi Hayat sejak teupu dron seorang pembelajar teguh. Wellcome ngon rame ureung. Nyan hayeu.

Belajar memperbaiki. Karena baik tak ada batas.

Oke sip, bang @ridhadekgam. Stengkyu. 👍

Terus berkarya!! Semoga selalu menampilkan yang terbaik ;))

Amiin. Stengkyu @cutthara. Kamu juga terus berkarya dengan doodle dan lukisannya. Yang terbaik pokoknya. :)