(cerpen) Kisah Jaka Kentir

in #story7 years ago

Cerita ini dikisahkan oleh penulis adalah fiktif dan karangan semata agar dapat dijadikan sebagai pedoman maupun nasehat sebagai pembelajaran hidup, semoga pembaca bisa memahami isi cerita dan dapat mengambil sebuah kesimpulan, selamat membaca.

Jaka kentir adalah seorang anak muda yang kentir terkadang suka nyinyir, kentir atau identik dengan sableng seperti wiro sableng tetapi wiro sableng jaman sekarang yang menonjol dari karakter jaka kentir bukan ilmu silatnya, tetapi tingkah polanya yang kentir.

image

Siang itu jaka kentir seperti biasa menjajakan koran korannya di perempatan jalan dekat sebuah terminal bus, teriknya matahari membuat jaka mengusap peluh berulang kali dengan bajunya terkadang peluh yang menetes tak mampu disekanya hingga melesat jatuh di koran dagangannya.

Lalu lalang bus bus kota menjadi pemandangan yang lumrah, jaka berteriak bak kondektur bersuara lantang mencari penumpang.
" Koran koraan... koran korannya koran... seorang polisi digebuki maling koran koraan... "

Lalu dari dalam sebuah bus turunlah seorang penumpang bapak bapak yang merasa tertarik pada kabar berita yang ditawarkan si jaka kentir.
bapak bapak : dek korannya satu berapa ?
jaka kentir : murah pak cuma dua ribu rupiah !!
bapak bapak : ini uangnya dek..
jaka kentir : ini korannya pak selamat membaca !!

setelah mendapatkan koran yang dibelinya bapak bapak itu kembali naik kedalam bus tadi lalu dibukanya koran itu dan dibaca dengan teliti, loh mana beritanya kok tidak ada... !!
bapak bapak itu terkejut karena berita yang menarik perhatiannya tidak ada, sungguh bapak bapak itu merasa dibodohi.

jaka kentir : " koran koraan... seorang bapak bapak kena tipu.. koran koraan... korannya koran. .
Bus yang ditumpangi bapak bapak itu melaju kencang seperti copet dikejar-kejar polisi.

Jaka kentir lalu duduk duduk di bangku terminal, dihitungnya sisa koran yang belum laku terjual,
" satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh... !!
Ia menggerutu dalam hati sambil berpikir
" wah.. bagaimana caranya agar koran koranku cepat habis terjual ya, kalau aku menipu seperti tadi jelas tak ada yang mau membeli
tapi sekali sekali sih boleh saja dicoba hehehe..."

jaka kentir melamun sendiri ia belum menemukan ide kreatif agar koran hari ini habis terjual, sementara hari sudah beranjak sore bus bus yang lalu lalang mulai sepi. Jaka masih berkutat dengan pemikirannya lalu tanpa disadari datang orang gila berbaju rapi memakai dasi duduk tepat disebelahnya,
orang gila : dek.. dek.. saya mau beli koran dek semuanya berapa dek.. ??
Jaka terkejut dan tersadar dari lamunannya.
" oh.. ia iya.. bapak mau beli koran... semuanya jadi 50 ribu pak
padahal jumlah seharusnya 14000
orang gila : oh.. murah sekali ya, korannya kalau begitu ini uangnya
jangan dibuka disini ya bapak malu nanti dikira sombong lagi
ucap orang gila itu sambil menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat
jaka kentir : ia pak ini korannya pak.. !!

jaka memberikan semua korannya
dan orang gila itu menyerahkan amplop coklatnya, lalu tanpa permisi lagi ia meninggalkan jaka sambil garuk garuk kepala.
Jaka tampak senang sekali korannya habis terjual dengan bayaran yang mahal dengan rasa penasaran jaka teringat pesan orang gila tadi yang dikiranya orang waras, lalu cepat cepat ia pergi ke wc umum disamping terminal bus itu perlahan dan pasti ia menyobek bagian atas amplop coklat tersebut..
" srrerrrkk... "
dan jaka pun terkejut bukan kepalang melihat dua lembar potongan koran yang digunting seukuran uang.
" sialan itu orang udah gila apa ya
koran ditukar koran dikira ini duit kali.. dasar orang gila sialan. .. "

Nb: siapa menabur kejahatan dia sendiri yang akan menuai nya
barang siapa suka menipu suatu saat akan kena tipu juga
Kejujuran itu tak ternilai dengan apapun walau terkadang jujur itu pahit.