(Episode 11) Mr.Feminim
Setelah membaca kisah sebelumnya dalam 10 episode :
Sekarang mari kita lanjutkan kisah Mr.Feminim selanjutnya, semoga anda menyukai dan jangan lupa UPVOTE, RESTEEM DAN KOMENTAR
Matahari pagi bersinar cukup cerah .
Lee membuka mata nya dia,merasakan sesuatu di tangan nya . Tangan Shanaya...
Masih di genggam nya hingga dia terbangun .
Dia melihat Shanaya masih tertidur . Lee bermaksud menarik tangan nya,, tapi sedikit gerakan saja membuat Shanaya tampak terganggu.
Lee membiarkan tangan nya dan menunggu Shanaya terbangun .
Pria itu menatap Shanaya yang masih memejamkan mata . Hembusan nafas yang terdengar halus mengisi pagi lee saat itu . Pria itu tiba-tiba tersenyum tanpa sadar . Entah apa yang sedang dia rasakan.
"euughmm" Shanaya terbangun dari tidur nya . pelan Shanaya membuka mata ,,dan mengerjap-ngerjapkan nya
"aaaaaghhhhh "" teriak Shanaya saat melihat lee berada di hadapan nya di atas satu ranjang dan menggenggam tangan nya,, Shanaya langsung terbangun ,,dia tak begitu ingat tentang semalam
"kenapa aku bisa tidur disini, tunggu-tunggu, semalam tidak terjadi apa-apa kan? ya ampun ada apa ini " kata Shanaya panik sambil berdiri dan mondar mandir di samping ranjang
"hey nona ,,apa kau lupa ,, semalam aku meminta mu untuk menemani ku tidur karena aku mimpi buruk ,, tapi tidak terjadi apa-apa ,, tidak usah panik begitu "
Shanaya terdiam dan mulai mengingat nya .
"ya ampun,,,aku sudah gila.. kenapa aku mau tidur satu ranjang dengan nya " gerutu Shanaya sambil berjalan menuju kamar mandi
"nona " panggil lee
"apaa??"" jawab Shanaya kesal sambil menoleh
"terimakasih untuk semalam ,, karena kau membuat ku merasa tenang " kata lee dengan senyuman nya
Beberpa hari kemudian lee mendapat undangan pernikahan dari teman nya .
Lee akan datang bersama Shanaya karena status nya sekarang yang sudah beristri.
Lee memilihkan dress untuk Shanaya,, dia ingin istri nya selalu tampil cantik saat ada pertempuan dengan keluarga maupun teman nya.
Pukul tujuh malam mereka berangkat . Lee tampak menggandeng Shanaya saat memasuki gedung resepsi. Di sana juga tampak hadir do hyun dan rocky.
Mereka menghampiri Lee dan sedikit berbincang . Namun suasana kaku tampak menyelimuti pertemuan lee dan rocky . Memang hubungan mereka menjadi sedikit renggang karena tindakan rocky di hari pernikahan lee dan Shanaya.
"nona Shanaya, apa kabar ?" tanya do hyun
"aku baik ,,,bagaimana dengan mu ? " kata Shanaya sambil membalas jabatan do hyun .
Mereka berbaur dengan para tamu yg lain. Lee tampak sibuk berbincang dengan teman teman nya. Shanaya sedikit canggung karena tak mengerti dengan pembahasan mereka. Dan Shanaya juga tak terlalu mengenal mereka . Shanaya memutuskan untuk pergi ke tempat lain .
Shanaya berdiri d bagian luar gedung yang terdapat lebih sedikit tamu undangan .
Dengan segelas minuman di tangannya Shanaya menikmati angin malam yang berhembus pelan
Shanaya menatap ke langit yang tampak tenang dengan sedikit taburan bintang .
"menatap langit memang sangat menenangkan"
Suara itu membuat Shanaya terkejut dan berbalik menoleh menatap seseorang di samping nya.
Rocky tersenyum pada nya,, Shanaya hanya terdiam dan kembali dengan pandangan sebelumnya .
"maafkan aku atas tindakan ku waktu itu" kata Rocky lagi
"aku..... aku tidak ingin membahasnya ,,, aku menganggap kau sedang mabuk saat itu ,,, dan menganggap semua itu tidak benar "
"tapi itu benar" sahut rocky cepat
Shanaya menatap rocky. Shanaya terdiam tak tahu harus berkata apa.
"semua itu benar,, aku mulai menyukai mu saat aku berada di indonesia" Kata rocky pelan
"tapi ..."
"yah ,,aku tahu,, kau sudah menikah,, tapi... itu kan hanya pernikahan pura-pura,, aku... akan menunggu mu sampai kontrak mu selesai "
"kontrak itu tidak akan pernah selesai !" kata lee dengan kasar sambil menarik Shanaya menjauh dari rocky
Rocky terkejut mendapati lee disana
"ah ,,, lee ...aku..." Rocky tak dapat berkata-kata
"sekalipun aku hanya menikah kontrak dengan Shanaya,, tapi harusnya kau tak boleh mendekati nya seperti ini ... " kata lee
"teman macam apa kau " kata lee dengan wajah marah dan menyeret Shanaya pergi dari sana .
Lee menutup pintu mobil nya dengan kasar setelah Shanaya masuk ke dalam .
Pria itu tak berminat lagi berada di gedung resepsi itu.
Sekalipun dia pria yang lembut tapi tetap saja jiwa pria nya merasa tak suka melihat Shanaya di dekati pria lain .
"pelan pelan saja " kata Shanaya tenang mengingatkan lee karena laju mobil nya yang cukup cepat
Namun lee tak merespon ,, pedal gas tetap di injak nya dengan penuh emosi. Laju mobil semakin cepat
"lee,,, pelan kan mobil mu" kata Shanaya sedikit memerintah
Namun lee tetap tak merespon.
Shanaya merasa kesal di buat nya . Dia memperingatkan lee bukan untuk diri nya sendiri ,,tapi juga untuk lee. Berkendara dengan emosi bisa membahayakan diri pria itu juga .
"turun kan aku di sini !" pekik Shanaya
Bersambung...!!
beautiful photo friend You have my support. I hope to count on your support to keep growing. regards