KISAH PILU DI HARI MEUGANG
Seorang anak kecil berusia enam tahun bertanya pada ibu nya : "Ibu, apa iya besok hari meugang...??? Iya nak, kenapa bertanya begitu nak, jawab si Ibu. Tidak ada apa-apa ibu, saya lihat ibu tidak bersemangat beberapa hari ini, biasanya dulu waktu masih ada ayah, Ibu sudah sibuk cari kayu dan jemur cabai jikalau mau meugang Ibu. Kenapa Ibu...??? Apa Ibu sedih karena Ayah sudah tiada...? berkata si anak pada Ibu nya. Bukan nak...sahut Ibunya sambil menahan air mata nya. Lalu kenapa juga bu....????? sambung si anak. Ibunya terdiam, tidak memberi jawaban. Mereka pun tidur.
Di pagi hari itu, yaitu di hari meugang. Anak kecil tadi bertanya lagi pada Ibunya : "Ibu,, ibu tidak ke pasar beli daging meugang"? Iya nak, Ibu ke pasar sebentar lagi, sahut Ibunya. Ibu cepat ke pasar,, nanti daging habis,, ibu jangan beli tulang ya, aku maunya daging ibu. sambung si anak kecil tadi. Iya nak, jawab ibunya sambil menghapus air mata.
Si Ibu kemudian beranjak, dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, si ibu pakai sarung dan kain panjang untuk penutup kepala, si ibu bergegas ke pasar. Dalam perjalanan ke pasar air mata si ibu benar-benar tidak terbendung, makin jauh si ibu melangkah, makin deras air mata yang keluar. Dalam perjalanan itu si Ibu berdoa dan berkata dalam hati nya : "Ya Allah,, Jalan ku ini demi tidak putus asa anakku Ya Allah, Jalan ku ini dengan tidak punya uang ya Allah, Kemanakah aku harus pergi Ya Allah,, masih adakah orang kaya dermawan dan orang murah hati di dunia ini ya Allah...????" Berdoa si ibu dalam hatinya dengan linangan air mata.
Akhirnya si ibu sampai juga ke pasar. Si Ibu melihat sangat banyak orang-orang yang membeli daging meugang. ada yang beli 2kg, ada yang beli 5kg, ada yang beli satu kaki sapi, Subhanallah..!!! Si Ibu tadi tercengang dan tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak punya uang. Kebetulan ada seorang pedagang daging yang memerhati si ibu tadi, fan berkata: "Mari mbak,, mbak mau beli daging yah,, berapa kilo mbak...??" Tidak dik, saya lihat-lihat saja, tidak punya uang untuk membeli daging. Jawab si Ibu tadi.
Penasaran dengan jawaban si Ibu, pemuda yang jual daging bertanya lagi: "Suami mbak mana...?" suami ku sudah meninggal di saat anakku umur dua tahun dik, jawab si Ibu. Lalu belanja harian dari mana mbak..? sambung pemuda tadi. tidak ada dik, saya jadi buruh apa saja, kadang belah pinang punya orang, sehari dapat 15ribu cukup buat anakku yang umur enam tahun. Jawab si Ibu sambil menyapu air mata dengan selendangnya. Masya Allah
Dalam hati pemuda tadi berkata: " Ya Allah,,, Negara ini sudah merdeka dan berkembang, tapi masih ada anak-anak yatim dan fakir miskin yang berlinangan air mata di hari meugang, Maha Kaya dirimu Ya Allah". Pemuda tersebut merasa sedih dan iba, mungkin juga teringat nasibnya atau kerabat nya. akhirnya pemuda tadi berkata pada si ibu: "mbak,,,ini daging satu tumpuk saya sedekah untuk mbak" sambil mengambil kantong kresek dan membungkus daging tersebut lalu pemuda tadi kasih kepada si ibu. Si Ibu menangis lagi, "Ya Allah, disaat aku kesusahan dan kesulitan seperti ini, masih ada hamba MU ya Allah yang murah hati. Terima kasih ya Allah" berkata si ibu sambil mengucapkan Alhamdulillah.
"Terima kasih wahai pemuda yang sudah membantuku", ujar si ibu dengan air mata yang masih bercucuran. Iya Mbak,,, sama-sama! jawab pemuda tadi.
Akhirnya si Ibu pamitan sama pemuda tadi, di saat Si ibu berjalan keluar dari pasar, tiba-tiba terdengar suara memanggil si ibu tadi. "mbak,,,,mbak tunggu sebentar" dipanggil oleh pedagang lain. pedagang tersebut lalu memasukkan cabe, dan lainnya kedalam kantong kresek dan kasih kepada ibu tadi. Alhamdulillah jawab si ibu. si ibu juga pemitan dan terus berjalan menuju rumah. Sang buah hati sudah menunggu daging di rumah.
Singkat cerita, sampailah si Ibu di rumah. Di sambut oleh anaknya, "baru sampai ya ibu". iya nak,, ini dagingnya nak, jawab ibunya. "uang dari mana ibu, membeli daging sebanyak ini..??" berkata si anak pada ibunya. "Tidak ibu beli nak,, ini semua sedekah hamba Allah yang murah hati". jawab si Ibu. Ibunya langsung mencincang daging dan memasak nya. hingga mereka berdua menyantap makanan lezat ini, meskipun hanya satu kali dalam setahun. Sambil makan si anak kecil tadi berkata lagi pada Ibunya: "Orang mana ibu yang sedekah daging ini, sangat baik akhlaknya, saya sangat senang ibu, meskipun ayah sudah lama tiada, kita masih bisa menikmati daging meugang ibu, semoga di mudahkan rezekinya oleh Allah SWT bagi yang membantu kita ini ya ibu",, Iya nak,,, Amin ya Rabbal A'LAMIN. jawab ibunya.
Demikian cerita singkat seorang anak yatim kecil yang merindukan daging meugang. semoga bisa menjadi pelajaran dan bahan renungan bagi kita. Jikalau Rezeki mu mudah, lihatlah anak-anak yatim dan fakir miskin sekelilingmu di hari meugang. mereka cuma di hari meugang bisa menikmati daging, itu pun jika ada hamba-hamba Allah yang murah hati. Jangan biarkan mereka sedih hati dan berair mata di hari meugang ini. Mari kita membantu mereka, semoga mendapat RIDHA ILAHI RABBI. AMIN...
Wassalam...
Semoga Bermanfaat!
by: @nyakmat
Sangat menyentuh hati bg.
Postingan yg sangat bagus
terima kasih @molli90 sudah berkunjung dan membaca artikel kami... selamat datang... salam kenal
Iya sama sama bg
Lillahitaala gak terasa air mata mengalir bang. Semoga mereka-meraka yang ditinggal orang tuanya diberi pertolongan oleh Allah. Dan sudah sepantasnya pula kita memperhatikan mereka.
Izin saya resteem bang ya.
Aminnnn... silahkan sobat @djamidjalal
Semoga menjadi bahan renungan bagi mereka-mereka yang mampu untuk membantu anak yatim dan fakir miskin
Aamiin Ya Allah.