Pengalaman Baru di Sungai Arakundo
Hy sahabat eSteemian, apa kabar anda hari ini? lama saya tidak menyapa anda semua, ini dikarenakan kesibukan saya bekerja. Padahal banyak ide yang saya jumpai dari setiap perjalanan yang saya tempuh saat saya berangkat kerja, namun ketika saya pulang badan dan pikiran saya sudah lelah ketika ingin menuangkan ide dan gagasan ke dalam tulisan yang saya dapatkan saat perjalanan seharian.
Namun pada kesempatan kali ini, saya sedikit ingin berbagi cerita saat saya pergi ke sungai Arakundo, di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. Di sungai tersebut banyak sejarah kelam yang terjadi, banyak peristiwa penting yang harus diingat kembali agar anak dan cucu kita tidak melupakan sejarah.
Tapi saya sedang tidak ingin membahas itu, karena kita harus ngopi dulu satu meja dengan saya, karena banyak hal yang ingin saya sampaikan.
Saya pergi ke sungai Arakundo bertujuan ingin mengambil pasir, karena ada pesanan pasir dari tukang bangunan. Sampai ditujuan saya menemukan hal yang tidak biasa seperti di tempat lain. Kebanyakan di daerah lain orang mengambil pasir ke sungai menggunakan bot kecil atau perahu kecil, kalau daerah kami menyebutnya dengan Jalo.
Tapi tadi saya dihadapkan dengan sebuah alat yang jarang saya jumpai, yaitu mengambil pasir menggunakan mesin truk, dan pasirnya dialiri melalui pipa dan selang karet. Cara pengambilan pasir seperti ini jarang saya jumpai ditempat saya. Cara seperti ini sangat mudah bahkan mempersingkat waktu,dibandingkan menggunakan bot kecil yang memakan waktu berjam-jam. Sedangkan melalui mesin ini hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit.
Sekian dari cerita singkat saya pada kesempatan kali ini, semoga menambah pengetahuan kita semua, mohon maaf atas segala kekurangan saya dalam cara penyampaiannya. Salam sukses untuk kita semua.