Anak Nazar Tujuh Keramat by Kalam Hamidi - Persatuan Penggiat Seni Malaysia (dual languange)

Bermula pada bulan September 2019, Manifestasi Drama Stor Teater 2019 berlangsung dengan 11 pementasan teater dari beberapa kumpulan. Terbaru adalah dari Persatuan Penggiat Seni Malaysia dengan pementasan Anak Nazar Tujuh Keramat di Wisma DBP, Dewan Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur.

Berasal dari karya awal 1960-an Kalam Hamidi, cerita mengisahkan konflik pemerintahan yang tersepit ditengah-tengah perlaksanaan agama, adat resam bangsa Melayu dan sifat sebagai seorang manusia yang tidak lari dari melakukan dosa. Persoalan tentang berlaku adil ataupun tidak sebagai seorang Khalifah, kemaksuman seorang Maulana sebagai manusia biasa, konflik selektif tentang kemaafan kepada seseorang, cinta tiga segi yang berubah sekelip mata, pengorbanan seorang bapa dan kasih sayang seorang ibu.

Alangkah hampir samanya karya ini dengan persoalan-persoalan yang juga ditimbulkan dalam filem P.Ramlee, Semerah Padi (1956).

Pementasan teater seterusnya adalah pada 9 dan 10 November 2019 dengan karya dari Ismail Kassam berjudul Syajar. Persembahan dari pelajar-pelajar sekolah adalah langkah yang sangat baik untuk memupuk cinta pada seni pada peringkat remaja.

---

---

---

(English)
Starting from September 2019, Manifestasi Drama Stor Teater 2019 will be staging 11 theater plays from various groups. The latest is by Persatuan Penggiat Seni Malaysia with Anak Nazar Tujuh Keramat at Wisma DBP, Dewan Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur.

Based on the writings from the 1960s by Kalam Hamidi, it dived into the conflict of the ruling administration who is stuck in between religion, being a Malay with all the customs and beliefs and being a sinful human. The question of being fair as a Khalifah, the piousness of a Maulana in handling Islamic affairs who is also just a normal human being, being forgiving, love triangle and the love of parents, amongst other things.

This writings brought forward similar questions like in P.Ramlee's classic film Semerah Padi (1956)

The next play is going to be on the 9th and 10th November with Syajar by Ismail Kassam. It is a great effort to cultivate the love of the art to the young generation.

Thank you for dropping by!
@teammalaysia
#teammalaysia