Cara Menghilangkan Riya dan Ujub Saat Shalat Ke Mesjid
Hari ini, seorang teman saya mengatakan di laman akun facebooknya, bahwa tantangan shalat ke masjid itu cuma dua. Tantangan pertama adalah mengalahkan rasa malas yang selalu menghantui. Tantangan kedua adalah mengalahkan rasa ujub dan riya di dalam hati.
Ujub artinya mengagumi dan merasa bangga dengan sendiri karena merasa lebih baik dari orang lain tentunya. Termasuk juga kepada bagian dari riya adalah merendahkan orang lain yang tidak pergi shalat ke masjid. Riya artinya mengharapkan dipuji oleh orang lain dengan memamerkan amalan-amalan yang kita lakukan.
Bagi laki-laki yang muslim, shalat fardhu sangat dianjurkan untuk dilakukan di masjid secara berjamaah, berbeda dengan perempuan lebih dianjurkan untuk shalat di rumah ketimbang di mesjid, karena banyak satu dan banyak hal menurut pertimbangan syariyyah.
Kembali lagi ke tantangan yang ditulis oleh kawan saya tadi di halaman facebooknya. Dan dia mengatakan bahwa kebanyakan dari kita mampu mengatasi tantangan yang nomor satu yaitu rasa malas, rasa malas bisa dibuang dengan cara memotivasi diri kita, Mari shalat, jangan malas shalat di masjid sewaktu masih diberi umur panjang oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Akan tetapi, katanya melanjutkan ungkapan tadi, tidak banyak orang yang mampu melewati tantangan nomor dua ini yaitu riya dan ujub karena perasaan ujub dan riya jika muncul di dalam hati kita, maka dapat membuat amalan kita sia-sia dan tidak befmanfaat karena tidak diterima oleh Allah SWT.
Perasan ujub dan riya sering timbul pada manusia bahkan termasuk ahli ibadah juga sering merasakan itu, merasakan dirinya lebih baik daripada orang lain, merasa lebih shaleh, lebih tahu dan lain sebagainya. Se akan orang lain yang tidak mampu berbuat seperti dia lakukan, dipandangnya kurang shaleh dab kurang taat, orang muslim yang tidak shalat ke masjid terkadang dianggapnya lebih hina dari dirinya yang rajin shalat ke masjid.
Perasaan ujub inilah yang membuat manusia merasa tinggi hati dan banga. Maka, lama kelamaan menjadi angkuh dan sombong yang merupakan sifat yang sangat tidak cocok pada seorang hamba.
Perasaan riya adalah ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain. Terkadang shalat ke masjid dipamer-pamerkan dan diumbarkan supaya orang lain menilai dirinya ahli ibadah dan shaleh, orang paling taat terhadap agama, dan lain sebagainya.
Kalau rasa malas bisa saja untuk dikalahkan dsngan berbagai macam cara, tidak demikian dengan rasa ujub dan riya yang sangat susah untuk dihilangkan karena dia berurusan dengan hati.
Saya punya dua cara untuk menghilangkan rasa ujub dan riya itu. Jika kita pergi shalat ke masjid, maka janganlah kita menengok ke kiri dan ke kanan ke arah tetangga supaya ingin dilihat mereka, terus saja jalan ke depan ke arah masjid. Konsentrasikan saja pikiran ke masjid, hilangkan rasa apapun yang terbesit di hati.
Cara kedua adalah berpakaianlah biasa saja sehingga orang lain tidak tahu kalau kita mau ke masjid. Maka, insya Allah dengan kedua cara di atas kita bisa terjauhi dari rasa ujub dan riya, sehingga amalan kita menjadi tidak sia-sia dan diterima oleh Allah SWT.
Saya teringat dengan sebuah pepatah yang menyatakan, "penyakit ahli ilmu adalah sombong dan penyakit ahli ibadah adalah riya". Semoga kita dijauhkan dari keduanya oleh Allah SWT, Amiiin!
semoga bermanfaat....