The Diary Game, Kamis 3 Desember 2020

Pagi ini hujan dari semalam, keadaan di depan keude sepi lengang, saya bersiap-siap pulang ke rumah Tanjong, rencana hari ini gotong royong persiapan maulid alumni di rumah Tanjong.

keadaan gerimis sudah berhenti total saat saya berangkat pulang, jalanan becek sangat mengganggu pemandangan sepanjang jalan menuju rumah.

kondisi sungai Jambo Aye yang memprihatinkan

Saat pulang berhenti sejenak di jembatan perbatasan antara Aceh Timur dengan Aceh Utara, karena desa Putoh Sa masuk dalam Aceh Timur, sedangkan Tanjong Punti masuk Aceh Utara, jadi saya setiap hari saya bolak balik Aceh Utara dan Aceh timur.
Kondisi sungai sudah sangat memprihatinkan, dulu sungai ini merupakan sumber air masyarakat Tanjong Punti dan sebagian warga Putoh Sa, saat ini banyak sekali sampah di buang ke sungai, bantaran sungai sudah di penuhi oleh batang sagu, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang berenang di sini lagi seperti waktu masa kecil kami dulu.

Gotong royong

Setelah shalat Dhuhur kami mulai bergotong royong, pertama kami mengambil tanah untuk kami timbun pada beberapa tempat yang sudah tergenang, tanah ini sudah lama sekali kami beli, tapi belum terpakai.

membuang sampah

Santri putri mendapat tugas membuang sampah dan menyapu halaman, santri putra selain mengangkut tanah juga menguras bak wuduk, membersihkan WC santri, serta mengangkut kayu bakar.

Jam 4.20 kami semua membubarkan diri, sisa pekerjaan insya Allah kami lanjutkan esok hari. Kami perlu pulang cepat supaya bisa mandi-mandi untuk kemudian Shalat, karena semua pakain kami sudah tidak layak buat shalat.

Malamnya saya silaturrahmi dan shalat Magrib di rumah Habib Muhammad, jam 8.00 saya kembali kerumah, sampai kawasan Matang Pudeng saya terperangkap hujan, dan lampu pun mati, saya tidak berhenti, tapi melanjutkan langsung.

sampai di rumah saya basah kuyup, setelah ganti pakaian saya mengajak anak-anak baca selawat, karena lampu mati.