The Diary Game, Sabtu 5 Desember 2020 :Banjir mengepung Kami

IMG20201205111710.jpg
Banjir Jembatan Tanjong Punti

Pagi ini air melimpah ruah di sungai pemisah antara Aceh Utara (Tanjong Punti) dan desa Putoh Sa (Aceh Timur). Satu-satunya jalan penghubung selain mengarungi air adalah melalui Alue mirah.

Anak-anak tampak sangat ceria, sedang kami semua hanya berserah kepada Allah yang maha pencipta, karena besok adalah acara Haul almarhum Abah sekaligus acara maulid kami, acara sudah tidak bisa di undur lagi, undangan sudah tersebar, sebagian bahan-bahan persiapan sudah di beli, insya Allah Allah akan mudahkan, itulah tekad kami panitia haul dan maulid.

IMG20201205103343.jpg
membersihkan ikan buat acara maulid

Jam 10.00 kami mulai membersihkan ikan untuk bahan lauk besok, hajan masih belum sepenuhnya berhenti, tadi subuh hujan deras masih mengguyur kawasan kami, harapan air surut semakin kecil, kami sudah bertekad tetap melaksanakan, bagi alumni yang akan hadir masih tetap bisa datang melalui jalan memutar dari panton Labu, walaupun jalan sedikit rusak dan becek, tapi insya Allah tamu tetap datang, tentunya sebagian saja.

Halaman kami alhamdulillah aman-aman saja, tidak becek, karna kemaren sudah kami timbun dengan pasir batu, air hanya tergenang saat hujan saja, begitu hujan berhenti air juga langsung kering. sehingga kami semakin semangat tetap melaksanakan acara.

IMG20201205141550.jpg

  • melihat anak-anak berenang di jembatan*

Setelah shalat dhuhur saya balik lagi ke rumah Tanjong dengan berjalan kaki, kenderaan saya titip di tetangga dekat jembatan, saya akan mengarungi banjir saja, dari pada harus memutar dari Panton Labu, jarak nya bisa 6 x lipat lebih jauh.

Sampai di jembatan saya lihat anak-anak sedang berpesta pora berenang, air deras tidak membuat mereka takut atau pun ragu, malah mereka semakin semangat.

Saya berhenti sejenak melihat tingkah mereka, kemudian saya mengarungi air setinggi pangkal paha orang dewasa sejauh 50 meter di ujung jembatan, karena jembatan kami bagian ujung sebelah desa Tanjong Punti lebih rendah dari tengah jembatan.

IMG20201205122203.jpg
Memanggang ikan untuk membuat keumamah

Saya dan tengku hasbi mendapat tugas memanggang ikan untuk membuat "keumamah". Ikan saat ini sangat mahal, tapi alhamdulillah kami mendapat harga sangat murah.

saya di rumah Tanjong sampai sore. setelahnya saya dan beberapa teman segera pulang ke rumah Putoh, kami tidak mau terlalu malam, kami takut air akan semakin tinggi, dan memang dugaan kami benar, saat kami pulang ketinggian air sudah mencapai pusat orang dewasa.

Saat shalat Magrib hujan sangat deras sekali,seakan air yang ditumpahkan dari ember.
Jam 8.00 hujan mereda, kami segera pulang ke Tanjong dengan mobil melalui jalan Alue Mirah.

Sepanjang jalan mulai dari Paya Naden sampai Tanjong Minje rumah semua tergenang banjir, bahkan sebagian tempat air melimpah sampai ke jalan, jalan sangat sepi, mobil hanya beberapa yang lewat, karena jalan negara sudah terlocdown oleh alam dan kuasa ilahi.

Sort:  

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64009.76
ETH 3148.04
USDT 1.00
SBD 3.91