The Diary Game, Senin 31 Agustus 2020 : Mencintai semua yang kita lakukan

in #thediarygame4 years ago (edited)

3.jpg
Membantu hafalan ponakan

Kemaren adalah hari yang sangat cerah, bermacam agenda seolah berebut minta di utamakan, akan tetapi sebuah pepatah sufi mengatakan "ANA URID, WA ANTUM TURID, WALLALHU YAF'ALU MA YURID", maksudnya lebih kurang adalah, kita boleh berencana, orang lain pun boleh berencana, akan tetapi apa yang menjadi rencana Allah lah yang akan terjadi.
Rencana saya akan ke langsa, ada acara resepsi peresmian pernikahan seorang teman, tetapi sebuah kabar duka datang dari seorang dekat, bahwa kakak kandungnya semalam meninggal, semua agenda saya batalkan, saya akan melayat kerumah duka sekitar jam 8.30 WIB.
Sambil menunggu ibu siap berkemas, saya membantu ponakan saya menghafal atau "murajaah" juz 30. Latifa namanya, dia sangat tekun menghapal, saya juga sangat senang bisa membantunya menghafal.

2.jpg
Kawasan rumah duka

Kami tiba di rumah duka di desa Panteu Breuh jam 9.00 WIB, jalan menuju rumah duka sudah dipenuhi sepeda motor para pelayat, mereka semuanya datang ingin menyampaikan doa terahir kepada almarhum sekalian menghibur hati keluarga yang ditinggalkan.
Almarhum bernama lengkap Bakhtiar bin Syamsuddin meninggal akibat dari Hipertensi, sepulang dari salat berjamaah Magrib di mesjid, beliau terjatuh, almarhum sempat dibawa ke Puskesmas terdekat, tapi beliau tidak terselamatkan.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang masih kecil, paling sulung seorang gadis kecil kelas 5 Sekolah Dasar, nomor dua seorang anak perempuan kelas dua Sekolah Dasar, dan yang paling kecil seorang anak laki-laki berumur dua tahun, Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, mereka kini akan tumbuh sebagai anak yatim.

6.jpg
Rumah duka

Saya masuk kedalam rumah duka, tenda yang terpasang di halaman rumah Almarhum nampak sudah dipenuhi para tamu yang datang melayat, tidak lama kemudian acara pelepasan jenazah dilaksanakan, bertindak sebagai pengisi tausiah sekalian pimpinan upacara pelepasan Abu Abdur rani, seorang ulama kharismatik dari desa Rambong Dalam, setelah upacara pelepasan dan permintaan maaf mewakili almarhum, acara salat pun dilangsungkan yang diimami oleh Beliau juga.
Saat pembacaan doa banyak yang menitikkan air mata, mendalam sekali arti kalimat-kalimat doa yang Abu Abdur rani ucapkan, sebuah doa dari lubuk hati yang paling dalam, membuat insaf siapa saja yang mendengar dengan penuh perhatian.
kami sampai di rumah setelah azan Dhuhur.

5.jpg
Bengkel tempel ban

Setelah salat dhuhur saya melihat ban depan sepeda motor Yamaha MX saya kempes, saya segera membawanya ke bengkel di dekat tempat saya tinggal. Bang Adami, seorang tukang tempel ban sedang mengerjakan tugasnya, saya pun harus mengantri. Sambil menunggu antrian saya mampir bergabung diwarung kopi Bang Jack.

7.jpg
Warung kopi Bang Jack

Banyak orang memanggilnya dengan sebutan bang Jack, padahal nama beliau sebenarnya adalah Zakaria, beliau seingat saya sudah mulai berjualan kopi, mulai dari semenjak membantu bersama almarhum orang tuanya sampai sekarang setelah mempunyai warung sendiri.
Bang Jack orang nya mudah bergaul, mungkin ini sudah menjadi sifat semua penjual kopi, istrinya juga sangat rajin, setiap sore istri bang Jack kak Maryani membuat pisang goreng di depan warung mereka, banyak pelanggan orang-orang tua duduk berkumpul setiap pagi dan sore, menikmati segelas kopi racikan bang Jack dan beberapa potong pisang goreng.
Saat ini mereka menjual kopi seharga Rp 3.000 pergelas, sudah naik selama 5 bulan ini, sebelumnya mereka menjual kopi seharga Rp 2.000 pergelas, sampai saat ini bila ada pelanggan yang meminta kopi dengan ukuran Rp 2.000 pun masih tetap dilayani dengan sangat baik.
Saya sendiri jarang nongkrong disemua warung kopi, hanya sesekali saya duduk disini, kami masih bisa disebut tetangga dekat, tempat saya tinggal dengan warung mereka hanya berjarak 15 meter.

4.jpg
Tebung gas melon 3 kg

Setelah selesai dari tempan ban, saya membeli dua buah tabung gas 3 kg untuk saya bawa pulang ke rumah ibu, beliau meminta tolong saya membeli gas yang sudah hampir kosong di rumah.
Mencari gas gampang-gampang susah ditempat kami, saat ini kelangkaan gas 3 kg menjadi santapan sehari-hari, kalau pun ada di warung-warung eceran, harganya sudah mencapai Rp 30.000 pertabung, di pangkalan sendiri saya tidak pernah mendapat dengan harga yang tertera dipapan plang Pangkalan yaitu Rp 18.000. Biasanya harga yang saya dapat berkisar antara Rp 23.000 - Rp 25.000.
Alasan mereka sangat banyak, anatara lain saya ber KTP Aceh, pangkalan Aceh utara pun mengatakan kami tidak masuk wilayah operasional mereka, nasib kami yang tinggal di antara dua perbatasan. Nampaknya sudah menjadi rahasia umum ada sedikit hal yang tidak wajar dalam masalah gas masyarakat miskin, dan pemerintah dalam hal ini mengabaikan.

1.jpg
Rambuatan dan pepaya di dalam plastik

Setelah shalat Ashar kami memanen buah rambutan buat kami kirimkan kepada wak Nanik salah seorang saudara kami di Panton Labu. Beliau sedang kurang sehat, jadi semoga dengan kiriman kami beliau bisa segera sembuh.
Buah rambutan kami tidak tersisa banyak lagi, sudah banyak yang sudah kami petik buat kami bagikan kepada teman-teman dan saudara baik yang datang langsung atau yang kami kirimkan. Kami tidak menjual hasil rambutan tahun ini, karena buahnya lebih sedikit dari tahun kemarin.

1.jpg
Buah Rambutan

Saya menyisakan setangkai buah rambutan untuk saya makan nanti, biasanya kami saat menginginkannya memetik langsung ke pohonnya, tapi ini sudah agak susah, buah yang tersisa sudah tinggi-tinggi di atas pohonnya, jadi sekalian saat memetik buat wak Nanik saya memetik lebih buat saya sendiri. Menurut saya lihat, buahnya paling cukup untuk sekali petik lagi bila ada tamu atau ada yang ngidam makan buah rambutan.
Saat ini saya mendapat informasi harga buah rambutan sudah terjun bebas, dari semula Rp 10.000 / kg sekarang menjadi Rp 4.000 / kg. Kasian para petani, di saat panen melimpah harga menjadi sangat murah, disaat harga tinggi petani tidak mempunyai barang buat dijual.

Sort:  

Saat ini saya mendapat informasi harga buah rambutan sudah terjun bebas, dari semula Rp 10.000 / kg sekarang menjadi Rp 4.000 / kg. Kasian para petani, di saat panen melimpah harga sangat melimpah, disaat harga tinggi petani tidak mempunyai barang buat dijual.

Mengikuti hukum ekonomi, di saat stok melimpah, harga akan rendah.. Hehe

Ha ha ha, ,salah ketik lagi, ,terima kasih atas koreksinya

Hehehehe..😀

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Salam: anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64009.76
ETH 3148.04
USDT 1.00
SBD 3.91