Diduga MInyak Campuran , Sejumlah SPBU Tolak Pasokan Solar Depot Pertamina

in #tolak7 years ago

imageLantaran kondisi minyak diduga tak murni dengan warna hitam gelap, Sejumlah SPBU di Kota Lhokseumawe tunda pembongkaran atau menolak pasokan BBM jenis solar dari Depot Pertamina Regional II Kota Lhokseumawe.

Berdasarkan data yag berhasil dihimpun Waspada dilapangan dari berbagai sumber, menerangkan saat ini pasokan minyak solar dari Depot Pertamina diduga tidak murni yang ditandai dengan kondisi warnanya hitam pekat atu berbeda dengan warna solar aslinya.

Minyak solar tersebut masih disalurkan untuk setiap SPBU yang sudah kehabisan stok minyak.

Akan tetapi dari seluruh SPBU antar kabupaten/ kota tersebut, ternyata ada dua SPBU yaitu SPBU Desa Teupin Punti dan SPBU Desa ALue Awe justru menunda pembongkaran atau menolak pasokan solar tersebut.

Pantauan Waspada dilapangan, menemukan sample minyak solar yang diduga tidak murni itu dalam kondisi warnanya lebih gelap dan sangat berbeda dengan aslinya.

Pjs Kepala Depot Pertamina Regional II Kota Lhokseumawe Muhammad Setiawadi kepada Waspada, Rabu (26/4) kemarin yang dikonfirmasi diruang kerjanya di Jalan Samudera Kecamatan Banda Sakti membenarkan adanya SPBU yang tunda pembongkaran minyak jenis.

Disebutkan salah satu SPBU di Desa Alue Awe Buket Rata Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe menunda pembongkaran minyak solar yang dipasok Depot Pertamina Regional II Kota Lhokseumawe.

Namun pihaknya menolak adanya tudingan kondisi minyak solar tidak murni, karena keluhan pihak SPBU hanya beralasan bahwa kondisi warna minyak solar hitam pekat.

Dijelaskan, sebelum mendistribusikan minyak ke setiap SPBU, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan ulang untuk uji kelayakan minyak.

Setelah dipastikan kondisi baku mutu sudah sesuai maka minyak langsung diangkut dengan truk tangki untuk disalurkan kepada SPBU. Sedangkan kapasitas jumlah yang dipasokan tentu bervariasi sesuai dengan permintaan dari setiap SPBU atau berkisar antara 8000 liter hingga 24000 liter.

Bahkan Muhammad Setiawadi juga membandingkan antara sample solar asli dengan sample solar campuran terlihat sangat jauh berbeda baik dari warnanya dan kandungan zatnya sudah terkontaminasi dengan sedimentasi.

Sehingga bila solar yang diduga campuran itu beredar maka itu bisa merusak mesin motor masyarakat.

“ Kami selalu mengecek kondisi kelayakan minyak yang akan dipasokan ke setiap SPBU. Setelah dipastikan murni, maka angkutan minyak langsung diantar. Maka setiap minyak yang sudah keluar dari pagar depot tentunya sudah tidak ada campur tangan kami lagi,” tuturnya.