Aroma Kari di Tepi Sungai Geuni
Harum kari kambing menyeruak dari tepi Sungai Geuni. Aroma khas gulai makin pekat di hidung, asap tipis mengepul ke udara. Seorang lelaki mengamati api di tungku, agar tidak terlalu besar nyalanya. Gelembung buih warna coklat tua menggelegak dalam kuali besar. Harum gulai makij menjadi-jadi.
Di bagian lain sungai, sekelompok anak asyik bermain air. Sesekali menceburkan diri dan tertawa. Ada juga yang mencungkil-cungkil kerikil dan menemukan batu berbentuk pipih, lalu melemparinya ke tengah sungai. Anak itu kegirangan, lemparannya berhasil membentuk beberapa lompatan di permukaan air.
Tak jauh dari sana, ada pria yang berendam. Ia menyandarkan diri di batu yang agak besar. Ia menikmati aliran air menderas di tubuh. Pria itu memejamkan mata, menikmati benar bagaimana "jari-jari" air menghampiri tubuhnya.
Harum kari kambing, anak-anak bermain, dan orang-orang yang berendam adalah pemandangan sehari-hari di tepi Sungai Geuni, Tangse, Kabupaten Pidie. Sungai tersebut berada di sisi jalan nasional Beureunuen menuju ke Tangse. Terpaut 11 Km dari Kota Beureunuen. Dari Kota Sigli hanya butuh waktu 46 menit ke lokasi itu. Masyarakat ramai, terutama saat hari libur.
Di tempat itulah, masyarakat menikmati hari senggangnya. Mandi di sungai, bermain serta masak kari kambing. Sembari menunggu masakan kari kambing matang, ada yang mengisi waktu dengan mandi atau berendam. Lingkungan sepanjang sisi sungai sangat asri, hutan hijau lapis berlapis. Air jernih mengalir nan sejuk, suaranya berdecak desir menyentuh batu.
Salah seorang yang acap singgah melepas penat di Sungai Geuni adalah Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, ST. "Menikmati Sungai Geuni, adalah sesuatu yang menakjubkan," katanya kemudian.
Sebagai salah satu tempat wisata, Pemerintah Pidie akan melakukan pembenahan dan melengkapi fasilitasnya. "Kita akan bangun mushalla, dan tempat duduk bagi pengunjung," kata Fadhlullah.
Ia menyadari betul, kawasan wisata harus mampu menyediakan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang berkunjung ke sana. Selama ini para pengunjung membawa sendiri kelengkapan, seperti tikar untuk tempat duduk di tepi sungai. Belum ada tempat seperti gazebo, tempat parkir juga belum tersedia. Para pengunjung memarkir kendaraan di bahu jalan raya, Wakil Bupati Pidie juga menyadari perlunya tempat parkir itu.
Kepada masyarakat, Wakil Bupati Fadhlullah, berharap supaya menjaga keindahan lokasi. "Jagalah lingkungan wisata ini dengan baik, jaga kebersihannya. Jauhi perbuatan negatif, tempat ini milik kita bersama, untuk masyarakat berwisata. Menikmati keindahan alam, menenangkan jiwa," pesan Wakil Bupati Pidie.[]
Tulisan ini telah terbit di Serambi Indonesia.
Posted from my blog with SteemPress : http://ceritapidie.com/aroma-kari-di-tepi-sungai-geuni/
Noted
Jagalah lingkungan dengan baik, daerah pariwisata!
Bereeeeh..