Enam Jam Bersama Carlos Ajarbaizan - Part 2 End [Jelajah Silampung]

kakilasak (65)in #travel • 6 years ago (edited)

Ada yang bilang berkawan itu tak perlu banyak, cukup beberapa orang saja, tetapi benar-benar kawan sejati. Kalau saya termasuk yang tidak setuju dengan prinsip perkawanan seperti itu. Bagi saya berkawanlah sebanyak-banyak nya. Tidak perlu menaruh banyak harapan kepada mereka, yang penting berusaha jadi teman yang baik.

Jika kita menolong si A, bukan berarti si A harusnya balik menolong. Hal tersebut menurutku salah. Karena kebaikan kita kepada si A, belum tentu di balas oleh si A, bisa jadi yang menolong kita adalah si B, dan si A menolong orang kain lagi. Semua membentuk rantai yang sudah di takdirkan.

Paragraf di atas hanyalah pembuka tulisan saya. Masih ingatkah cerita saya kemarin? Saya berkenalan dengan Carlos, seorang berkebangsaan Ajarbaizan yang sedang berlibur di Aceh. Supaya nyambung, bagi yang belum membacanya tulisan saya sebelumnya, silahkan klik tautan di bawah ini ya :)

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Enam Jam Bersama Carlos Part 1

Saat kami berpisah di UleeLheue, dia berkata akan menghubungiku sekembalinya ia ke Banda Aceh. Benar saja, dia mengirim pesan kalau ia akan tiba di Banda Aceh.

Saya pun menjemputnya di UleeLheue. Saat kami berjumpa, saya agak pangling karena dia merapihkan janggut dan kumisnya. Carlos menyerahkan perjalanan. Sesuai janji, saya mengajaknya ngopi di Kuta Alam Kupi. Tapi sebelumnya saya ajak beliau ini ke pantai Lampuuk. Panas yang terik seolah membakar seluruh tubuh kami di siang hari bolong. Tapi begitu sampai di pangai Lampu'uk, apa yang kami dapatkan tidak sia-sia. Inilah gambar Carlos di pantai Lampu'uk yang saya ambil dengan sembunyi-sembunyi.

Setelah puas berfoto, kami kembali ke kota Banda Aceh. Motor kami melaju seolah mengejar asa yang nyaris hilang karena terbakar matahari. Kini saatnya ngopi.

Di kedai Kuta Alam Kopi, telah menunggu kami Rubama Nusa. Tentang Carlos ini sebelumnya saya sudah ceritakan ke Rubama. Saya meminta Rubama menemani Carlos karena saya tahu Rubama pandai berbahasa Inggris. Benar saja, suasana perngopian jadi ramai dan tidak membosankan.

Kurang lebih 6 jam Carlos berjumpa saya di awal kami jumpa. Dan kali ini juga kami menemani Carlos kurang lebih 6 jam. Hingga akhirnya Carlos harus pamit, tidak hanya meninggalkan Aceh, tetapi juga meninggalakan Indonesia