CAMPING LEBARAN 2018 GUNUNG BURNI KLEITEN-ACEH TENGAH
Salam Steemians, Bagaimana kabar anda semuanya semoga terus diberikan kesehatan oleh Sang Maha Penguasa Semesta Alam ini.
Cerita demi cerita lebaran 2018 kali ini mungkin sama dengan lebaran tahun 2017 kemarin, hanya saja yang membedakan waktu dan perencanaan team yang gila.
Sebelum lebaran, saat masih puasa kami sudah merencanakan lebaran ke Gunung burni kleiten yang berada digayo- Kabupaten Aceh Tengah. Saat lebaran tiba kami juga hampir gagal melakukan pendakian dan liburan kesana hanya karena tim yang gagal ikut serta melakukan pendakian bersama.
Tibalah lebaran ke 8 hari itu kami mulai melakukan sebuah perencanaan dan bergegas melakukan pendakian. Sebelum mendaki kami yang beranggotakan 5 orang terus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dari belanja perlengkapan untuk camping disana dan packing barang bawaan pribadi tentunya. Malam jumat pun tiba tanggal ,mulailah kami berangkat dari kota Lhokseumawe menuju ke Kota takengon - Aceh Tengah.
Malam itu sekira pukul 21.00 wib kami berangkat dengan tim 5 orang menggunakan mobil pribadi setelah semua barang yang kami bawa sudah siap. Kami melewati jalan KKA Aceh Utara - Bener Meriah yang keadaannya sepi malam itu, Alhamdulillah diperjalanan kami tidak terjadi apa-apa. Sekiranya jam 12 kami sampai dikota takengon dan setelah makan kami langsung bergerak menuju keperkampungan yang bakalan dituju yaitu Kampung Kejurun Syiah Utama yang berada didekat Danau Laut Tawar.
Setelah tiba dikampung tersebut yang berjaraknya dari kota takengon ke kampung kejurun syiah utama sekitar 45 menit, kami langsung beristirahat untuk pendakian esok harinya.
Pagi pun tiba dan setelah melakukan administrasi atau yang kami sebutkan sebuah surat jalan dan menitipkan sebuah kendaraan yang kami parkirkan didepan rumah warga.
Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi, barang juga sudah terpacking dengan rapi akhirnya kami mulai menanjak keatas dengan cuaca yang bikin gerah dan keringat yang super membuat basah baju dengan cepat saat itu.
Saat sudah jauh berjalan akhirnya kami istrahat sejenak untuk merenggangkan otot kaki yang sudah lelah berjalan. Perjalanan kami tidak terlalu kami paksakan ,berjalan pelan-pelan saat mendaki sambil menikmati alam yang indah dan bunyi kicauan burung yang ada disekitaran jalur pendakian. Hari itu juga hari jumat saat diperjalanan kami sudah sepakat jam 12.00 siang kita akan berhenti, dikarenakan biasanya kita sholat jumat agar tidak terjadi apa-apa saat pendakian. Disana kami juga mulai melakukan masak memasak untuk makan siang nantinya.
Setelah makan siang kami selesai dan istrahat sejenak, kami langsung bergegas jalan lagi menuju ke atas karena masih jauh perjalanannya. Berjalan ditengah rimba dan kami juga bertemu pendaki lainnya yang menuju kepuncak juga saat pendakian. Mereka juga sedang beristirahat disana dan bercanda ria bersama temannya.
Setelah bertemu pendaki lainnya kami langsung segera berjalan lagi menuju kepuncaknya saat itu. Kami berharap tidak terjadinya hujan didalam perjalanan kami menuju ke atas.
Sekitar pukul 17.00 sore kami sampai disana dan hujan pun datang deras akhirnya langsung bergegas mendirikan terpa agar bisa mendirikan tenda nantinya. Dan malam semakin dingin kami tidak lupa untuk menganti baju yang basah dan menghangatkan badan agar tidak masuk angin.
Saat Langsung memasak air dan menghidupkan api menghangatkan badan kami semuanya. Hujan dan petir juga melanda saat itu.
Akhirnya pagi pun datang dan kami bergegas menuju kepuncak pagi itu. Alhamdulillah cuaca pagi itu sedikit cerah dan kami semakin semangat menuju kepuncak. Saat itu jam menunjukkan jam 8.30 Kami terus berjalan dan sekali-kali berhenti sejenak untuk beristirahat. Agar tidak kelelahan sekali.
Setelah berjalan hampir 2 jam lebih, alhamdulillah akhirnya kami sampai dipuncak dan bermalam disana. Suasana yang dingin dan angin yang kencang, gerimis pun melanda. Dengan cepat kami mendirikan terpa kembali agar bisa berteduh dipuncak malam itu.
Akhirnya keesokan harinya masih cukup dingin dan angin pun terus berhembus kencang. Cuaca yang kurang mendukung membuat semangat kami tidak pantang menyerah pagi itu. Setelah membuat moment dan berfhoto diatas puncak akhirnya kami bergegas pulang.
Akhirnya kami kembali ke homebass masing-masing karena puncak top bukan lah digunung, melainkan rumahlah yang menjadi puncak dari akhir tujuan kita yang sebenarnya.
Salam steemian, Salam saya @msyawal
upvote for me please? https://steemit.com/news/@bible.com/2sysip