Aceh Dalam Berita di Sosial Media

(Undercover Religius)

---

Nemu yg kaya gini di instagram...
Jadi baper dah saya...
Baper karena miris ya...

---

Vidio tentang laki2 bernama SG (kalo gak salah) bersuku Aceh yang kewanit-wanitaan (bencong) di interogasi yg kalo dengar dari penjelasannya dia mengaku sebagai salah satu pekerja prostitusi.

Saat di tanya kenapa dia menjadi seperti sekarang (PSK) dengan polos sambil senyum dia cuma jawab kalo dirinya di ajak kawannya dengan iming-iming uang. enggak ada rasa malu atau bersalah yang terlihat dari sikapnya...yang begini nih yang namanya lgbt bisa menular yang awalnya dia hanya laki-laki biasa yang suka bersikap sepert perempuan trus krn ajakan dia mau jadi bencong betulan bahkan jadi bagian prostitusi.

Saat di tanya agama, dia mengaku sebagai umat islam yang jarang sholat,bahkan untuk wudhuk pun dia enggak bisa,terlebih lagi dia tidak tahu apa itu kalimat syahadat.
(Saya g bisa bayangkan bagaiman masa kecilnya yg mungkin putus sekolah dan jauh dari orang tua sampe2 untuk pendididkan dasar tentang agama gak di dapatnya)

Saya selalu berdoa semoga Allah selalu memberi mereka petunjuk dan hidayah agar kembali ke fitrahnya dan menjadi pribadi yg baik secara fisik dan mental...

Tapi secara enggak langsung vidio itu jg jadi bukti betapa Aceh dengan syariatnya tidak menjamin warganya lebih baik dalam pemahaman agama...ya mungkin itu hanya terjadi di segelintir masyarakat...tapi enggak menutup kemungkinan jg kalo ternyata degradasi agama memang sudah meluas di Aceh yg tertutup dengan image religiusnya saja.

Dari kejadian itu jg dapat kita pahami bahwa ternyat Aceh dengan ke-khususannya baru mampu mengadopsi nilai2 agama hanya dari segi punishment saja...yang menurut saya akan lebih balance kalo di ikuti juga dengan pendidikan khususnya penanaman Aqidah. Hanya untuk membantu memastikan bahwa umat islam di Aceh menghindari maksiat karena takut Tuhan...bukan karena takut di lihat manusia.

Belum lagi kejadian pencabulan terhadap 19 anak laki2 oleh sekdes yang juga guru ngajinya.
naudzubillah min dzalik.

Dan itu lah knapa enggak terlepas dari rakyat biasa aja...tapi juga wakil rakyatnya juga perlu d bantu pendidikan yg lebih mendalam agar mampu dan pantas menjadi panutan bagi rakyatnya... (saya suka tuh kaya acara zikir yang sering di adakan tiap jumat di taman sari)

Paling tidak akan sedikit menimbulkan merasa bersalah saat melakukan markup dana proyek atau korupsi lainnya...juga mana tau jalan2 ke medan kaya yang di maksud pak Gubernur Irwandi dlm statusnya baru2 ini juga bisa berkurang.

Juga supaya kejadian kaya di vidio yg baru2 ini juga beredar tentang 2 wanita yang lagi bertengkar hebat scra fisik di sebuah lobi hotel yg katanya itu adalah isteri sah yang sedang melabrak selingkuhan suaminya (di duga salah satu pejabat d Aceh) yg katanya jg terjadi di Banda Aceh juga tidak lagi terjadi.

Dan mungkin itu juga menjadi salah bukti betapa budaya partiarki sudah mengakar di Aceh. Ya kalo memang laki2 Aceh sadar betul tentang nilai agama kayanya budaya patriarki gak akan berkembang.
Dimana laki2 Aceh akan lebih menghargai (tanpa merasa superior nan bossy terhadap isteri) dan menyayangi isteri atau isteri2nya tanpa perlu ingat main ke medan. Jadi pertumbuhan fisik serta mental anak yg melihat keharmonisan orangtuanya juga bisa lebih sehat sehingga tidak terciptanya SG yg lain atau sekdes cabul lainnya.

Ya Tuhan...mungkin saya terlalu naif melihat sisi religius Aceh tanpa mengintip bagaimana rupa Aceh underover...

Semoga Allah menjaga kita dari semua fitnah dunia...juga memantapkan pemimpin kita untuk menjadi pemimpin yang amanah...
aamiin...

Ya selain bedoa dan memulai dr diri sendiri apa lg coba yg bisa d lakuin?

Dan Kesempurnaan Hanya Milik Allah.