Belajar Arti dan Makna Kata – Melihat Dari Segala Sudut Pandang

in #writing7 years ago

Hal yang paling sulit dilakukan di dalam belajar memahami dan mengerti apapun adalah untuk bisa menjadi arif dan bijaksana dengan mampu melihat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang, apalagi dari segala sudut pandang. Ini yang seringkali kemudian menimbulkan perdebatan tak jelas dan bahkan berujung perpecahan, sementara apa maksud dan tujuan dari sebuah tulisan itu sendiri tidak dipahami dan dimengerti secara utuh. Kita memang cenderung melihat apa yang mau kita lihat, mendengar apa yang mau kita dengar, dan merasakan apa yang mau kita rasakan saja, butuh nyali untuk mau melihat, mendengar, dan merasakan yang lain dan berbeda.

ml-smart-cover.jpg
Sebuah program pendidikan seks lewat belajar menulis yang saya lakukan bagi anak-anak, orang tua, dan guru, agar semua bisa melihat sudut pandang yang lebih luas dan benar paham serta mengerti, sekaligus memiliki jati diri yang kuat untuk bisa menentukan dan mengambil keputusan, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain serta lingkungan.

Bayangkan sebuah dinding di hadapan kita. Apa yang bisa kita pikirkan tentang dinding tersebut, dan apa yang kemudian bisa kita tuliskan?! Bagaimana bila kita kemudian berimajinasi lebih luas lagi. Kita bayangkan kita sendiri yang membangun sebuah dinding, mulai dari pemilihan tempat, pembelian bahan baku, bahkan membuatnya. Tidak ada orang lain selain diri kita sendiri yang membuatnya, hingga dinding itu jadi sesuai dengan yang kita inginkan. Lantas, bagaimana dinding itu nampak dari depan, belakang, samping kiri, samping kanan, atas, dan bahkan dari bawah?! Bagaimana juga bila ada terang dan gelap yang muncul dari sisi berbeda-beda?! Bagaimana sebenarnya isi dinding yang sudah kita buat itu?! Apa benar sudah kokoh dan kuat?! Coba kita masuk ke dalam dinding, lihat apa yang ada di dalam dinding itu, dengarkan suara di dalam dinding itu, rasakan apa yang ada di dalamnya.

Nah, tentunya setiap orang yang melakukan hal ini memiliki imajinasi masing-masing yang tidak bisa sama antara satu dengan yang lain, karena memang sifatnya sangat pribadi sekali. Apa yang kemudian dituliskan dan kata yang dipilih untuk digunakan sebagai ungkapan atas apa yang diimajinasikan itu juga tidak bisa sama walaupun sama-sama tentang sebuah dinding. Sehingga kita tidak perlu khawatir atau takut sebenarnya, untuk mencoba melihat segala sesuatu dari segala sudut pandang, karena inilah yang akan membuat kita juga bisa belajar banyak dan bisa lebih mengerti bagaimana “kata dan kalimat” itu bisa diuraikan dan memiliki arti dan makna yang beragam.

Saya mengambil contoh kata : “Rokok”.

Ada yang menguraikan bahwa rokok itu adalah pembunuh, ada juga yang bilang bahwa rokok itu adalah uang, sementara saya sendiri menguraikan rokok sebagai nafas yang membuat saya rileks dan tenang. Lantas apa kemudian salah bila memaknai kata “rokok” dengan berbeda-beda?! Tentu saja tidak, kembali lagi kepada sudut pandang masing-masing. Yang terpenting adalah kita mampu paham dan mengerti bahwa setiap pribadi memiliki kebebasan untuk melihat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang, dan tidak ada satu pun yang memiliki hak ataupun berkewajiban membatasinya.

Yang bisa memberikan batas hanyalah diri kita sendiri karena semua resiko dan konsekuensinya ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain. Menjadi kesalahan fatal yang bisa berakibat sangat buruk bagi diri kita dan juga masa depan bila kita membatasi orang lain dalam berpikir dan melihat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang, ini yang disebut dengan pembodohan dan doktrinasi yang merusak. Mau kita terus menerus dibodohi dan didoktrin sehingga terus merusak diri, bangsa negara, dan dunia ini?! Tentunya tidak.

Jika pun mau dilatih terus menerus cara seperti imajinasi tentang dinding ini, dengan berbagai benda atau apapun yang lain, maka kita akan terus melatih diri untuk bisa menjadi lebih arif dan bijaksana. Selain itu, kita tidak akan pernah kehabisan ide dalam menulis. Hanya dari satu kata saja, “dinding”, kita sudah bisa membuat ratusan bahkan jutaan tulisan. Di dalam menulis juga akan sangat membantu di dalam membuat narasi yang lebih deskriptif dan bervariatif, sehingga tidak itu-itu saja sehingga membosankan pembaca.

Sebagai contoh adalah di dalam penguraian karakter sebuah fiksi di dalam novel. Dengan mencoba melihat dari segala sudut pandang maka kita akan mampu menguraikan karakter tersebut secara lebih detil dan bervariasi. Membayangkan karakter si A ketika menggunakan pakaian berwarna merah, lalu berganti kuning, hijau saja itu sudah bisa menghasilkan kata dan kalimat yang berbeda-beda. Nuansa dari karakter tersebut jadi lebih kaya dan tentunya tidak akan membosankan dibaca. Silahkan klik tulisan ini untuk lebih detilnya: https://steemit.com/indonesia/@mariska.lubis/indonesia-menulis-2-kreatifitas-menulis-lewat-imajinasi-warna.

Latihan ini juga sebenarnya akan sangat berguna untuk bisa membantu diri kita menemukan jati diri yang kuat di dalam menulis sekaligus mampu mengerti dan paham apa yang kita baca sesuai dengan karakter dan kepribadian penulisnya. Lama-lama jika terasah, kita bisa tahu juga apakah tulisan yang kita baca itu adalah dusta ataupun hanya “copas dan sadur” dari pemikiran orang lain walau sudah dimodifikasi, karena setiap orang memiliki karakter dan jati dirinya masing-masing yang tertuang dari setiap pilihan kata serta cara menulisnya. Orang yang kondisi kejiwaannya bermasalah pun bisa nampak jelas, dan bisa mengerti serta paham bahwa belum tentu juga orang yang kelihatannya gila dalam tulisan itu benar tidak waras. Makanya, harus hati-hati sebab apa yang kita tulis dan ucapkan itu adalah cermin dari diri kita sendiri, meskipun kita menunjuk jari pada orang lain.

Berani untuk mencoba dan berlatih?! Berani, dong, ya!!! Yuk belajar terus!!! Masih panjang perjalanan untuk berlatih mengerti arti dan makna kata, tunggu ya! Pelan-pelan, ya!!! Semoga berguna dan bermanfaat.

Bandung, 4 Maret 2018

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Tulisan yang sangat bermanfaat.
Sesekali jika berkenan mampir ke blog saya kak:)

Posting yang sangat menarik dan bisa jadi pelajaran buat kita semua. Kak udah saya resteem ya @gisafm

semoga berguna dan bermanfaat.

Great post. Yuk belajar terus.:)
Please see my post @riefwalker and give upvote if you like, i am very thankfull for that. Best regards.

Semoga literasi indonesia semakin maju kak. Permasalahan kita sekarang budaya membaca masyarakat indonesia masih sangat rendah. Jika kita persentasikan dari 10 anak barang kali hanya 1 anak saja y suka membaca. Jika kita bertanya kpd sebagai survei ecek ecan. Brapa buku y pernah dia baca saya ragu hanya beberapa org y pernah membaca buju pasti hasilnya kebanyakan dr mereka tidak membaca satu buku pun dalam setahun. Saya pernah membaca d sebuah berita persentase literasi indonesia sagt2lah rendah. Sedangkan untuk mnjdi negara maju. Literasinya uga harus maju. Benar lah apa y di jelaskan dlm mahfuzot arab "khairu jalisin fizzamani kitabun" sebaik baik teman duduk di setiap waktu adalah buku". Semoga indonesia semakin berjaya..

Banyak juga yang koleksi buku, tapi cuma buat dipajang dan biar dibilang pintar saja, dibaca pun tidak... kalau dibaca pun nggak ngerti... kacau, hahaha...

Hehehe. Memang akan selalu ada manusia jenis itu kak. Membuktikan byk lah kpd orang. Pdhlpada akhirnya dia sndri tahu bhwa apa dia memang demikian?

Jika sudah benar-benar terbuka dan paham dengan apa yang Teh @mariska.lubis tuliskan. Menulis sudah pasti akan dinikmati oleh kita. Bukan hanya dinikmati tetapi merasa ada yang kurang jika tidak menulis. Saya dalam proses belajar memahami. Luarbiasa manfaat menulis.

enak banget kan menulis... ;)

Sebuah motivasi bagi para steemias

:), postingannya sangat memotivasi mbak

Iya, kebanyakan melihat dinding dari sudut pandang radikal dan memaksa orang untuk berdiri dari sudut dia berdiri. "Dinding" satu kata jutaan makna.

Sangat berguna ka,,setiap hari saya terus berlatih merangkai kata-kata,belajar dan terus belajar masih tetep semangat ..walau kadang suka down tapi masih semangat..

jangan menyerah terus semangat ya!

Sepakat dengan kak @mariska.lubis, bahwa kita harus arif dan bijaksana untuk memahami berbagai sudut pandang yang ada dan tentunya harus arif dan bijaksana pula dalam mengambil sudut pandang itu.

paling enak jadi arif bijaksana... tenang dan damai selalu.

izin resteem ya kak.
belajar menulis dengan benar, ini yang sedang kupelajari kak

semangat terus dan dirimu di tunggu di Bandung segera! ;)

menggebu rindu setiap mendengar kata bandung