The Diary Game - Betterlife | Minggu, 12 September 2021 | "Sampah Masyarakat Membanjiri Kota Ku"
Asalammua'laikum...
Puji Syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya, sekaligus yang mengilhamian kepada manusia semangat perjuangan..
Hai sahabat steemian semuanya. Bagaimana dengan kabar anda hari ini? Semoga hari-hari anda menyenangkan, selalu dalam lindungan Yang Maha Esa
Hari ini saya ingin menceritakan jejak setapak menyusuri waktu "The Diary Game - Betterlife [Minggu, 12 September 2021].
Minggu, 5 Agustus 2021.
Pukul 05.15 wib , Suara Klekson Telolet Bus Simpati Star yang membuat saya Kaget sehingga menyadarkan saya dari mimpi indah di sepanjang perjalanan malam dari Banda Aceh sampai Ke Kota Panton Labu hingga pagi dini hari.
Genap 6 Jam perjalanan menempuh jalur darat dengan menggunakan Bus Simpati Star. Saya pun terbangun dan bergegas untuk bangkit dari kursi dan hingga turun dari Bus Simpati Star, di depan Terminal Bus Kota Panton Labu.
Kota Panton Labu yang merupakan kota kelahiran ku. Kota ini yang terletak di pengujung Aceh Utara bagian timur, perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur. Kota ini juga termasuk satu diantaranya Daerah Otonomi Baru (DOB) pembakaran dari Kabupaten Aceh Utara untuk menjadi kota Madia. Yaitu Kota Panton Labu.
Udaranya yang sejuk yang sekali kesentuh angin lembut yang menyegarkan hingga udaranya yang sekali di hirup sangat menyegarkan sampai kedalam dada paling dalam.Sehingga membuat perasaan saya ingin secepatnya sampai di rumah, masuk ke dalam kamar hingga melanjutkan tidur yang enak di pagi hari ini.
Lalu saya pun Menyusuri langkah demi langkah sehingga meninggalkan serpihan jejak yang berdubu ke sudut trotoar jalan lintas PLN menuju ke rumah ku. tidak jauh dari terminal Hannya membunuh 4 menit waktu untuk berjalan kaki dengan menyusuri jalan setapak, saya menerawang dari sudut jauh pandangan ku yang berkisaran 500.000 cm melihat pemandangan yang tidak sedap dipandang oleh mata.
Sampah-sampah yang berserakan di pinggiran pagar samping Kantor Camat Kota Panton Labu sehingga tercium baik tidak sedap ketika kita menghirup udara di sekitar sini.
Sehingga dalam kegelapan subuh saya mencoba mengabadikan foto untuk dijadikan sebuah dokumen kota yang di cemari oleh sampah-sampah masyarakat sekitar yang tidak mempedulikan kebersihan.
Saya pun melanjutkan perjalanan setapak hingga sampai ke rumah yang menghabiskan waktu dari Kantor Camat Ke rumah 5 Menit Lamanya.
Pukul 07.10 wib, Saya keluar dari rumah untuk mencari sarapan pagi. lalu pikiran saya menerobos pada sampah-sampah yang berserakan di tepi jalan yang saya lihat tadi subuh sehingga membuat saya kembali melihat sampah di pinggiran jalan lintas PLN kota Panton labu, terlihat jelas satu gerobak yang di dorong oleh bapak tua tepat di tengah jalan lintas dengan Expresi wajah marah kepada masyarakat yang melintas untuk membuang sampah disini.
Sampah tersebut selain berasal dari pemilik toko di kawasan Kota Pantonlabu, juga dari pedagang kaki lima, ditambah lagi dengan sampah dari Masyarakat sekitar.
Sungguh memprihatinkan kota yang nantinya akan menjadi kota Madia ini namun kesadaran masyarakat masih membuang sampah sembarangan.
Karena kebanyakan warga di kawasan Kota Pantonlabu, sebagiannya juga mereka membuang sampah ke tumpukan sampah di kawasan kota ini. Sehingga kondisi sampah yang berserakan di kawasan kota Pantonlabu sudah berlangsung lama, sering juga terjadi pada moment tertentu, misalnya setelah hari pekan dan momen hari-hari puasa dan hari lain sebagainya.
Padahal dalam hadis juga mengatakan kebersihan sebagian dari iman. maka dari itu jagalah kebersihan disekitar kita kalau bukan kita yang menjaga kebersihan disekitar kita, siapa lagi yang akan menjaganya.
semoga kita termasuk satu diantaranya yang masih mempedulikan untuk menjaga kebersihan disekitar kita.
Alam Tanpa Manusia akan biasa - biasa saja namun manusia tanpa alam akan binasa
pukul 20.30 wib. Saya pun duduk ngopi di warkop Aci Panton Labu, sambil menjalani silaturahmi bersama Sabahat dari mengenakan seragam merah putih, Putih Biru hingga ke Putih Abu-abu sampai hingga sekarang ini.
Banyak hal yang kami diskusikan pada malam ini baik itu mengenai infrastruktur kota ini, pengulangan sampah sehingga dengan adanya kesadaran masyarakat insya Allah kota indah dan bersih yang kita harapkan terwujud.
Semoga kelak Allah membuka hidayahnya untuk kita semua, selalu menjaga kebersihan di sekitar kita. Aamiin.
Ini akhir dari Jejak Setapak Diary saya hari semoga kita masih dapat bertahan dengan kondisi saat ini. Terus melekat dari duniawi dan akhirat serta dunia steemit, serta selalu membaca perkembangan ekonomi dan politik serta mengupdate Crypto Currency diselah kesibukan harian mengais rezeki yang berkah di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat dan rekan Steemians tidak bosan-bosan membaca dan berkunjung ke blog saya. Salam sucses untuk rekan-rekan steemian semua. Mari kita teruskan perjuangan!
Salam Hormat Saya Kepada :
@anroja
@nazarul
@heriadi
@radjasalman
@herimukti
@muzack1
@firyafaiz
@mirzamg
@cicisaja
@linlada639
@traderpaw
Mau tau Tentang Saya Klik Di Sini
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Terimakasih banyak @steemcurator08 saya akan selalu mengikuti informasi terbaru di @steemiblog