Recovery yang berjalan lambat

Hagoe's Village: Dec, 17th 2025
Sudah lebih dari dua puluh hari bencana ekologis yang terjadi di provinsi Aceh dan juga Provinsi Sumatera Utara serta Sumatera Barat, proses recovery nya masih berjalan lambat.
Bahkan yang cukup mengiris hati bahwa masih ada desa-desa di pedalaman Aceh yang masih belum tersentuh oleh bantuan dan masih terisolir.
Mereka secara mandiri bertahan hidup dengan kondisi yang ada, membuat tenda sederhana dengan bahan yang ada dan persediaan bahan makanan yang sangat terbatas, kalau tidak mau dikatakan NIHIL.
Dalam kondisi ini ada beberapa pihak (civil society, influenzer, tokoh, etc.) yang mencoba menyalurkan bantuan dengan berbagai cara sehingga para korban masih bertahan sejauh ini.
Mereka kehujanan dibawah tenda darurat ketika hujan turun, karena ini masih dalam puncak musim penghujan di wilayah kami.
Anak-anak dan orang lanjut usia tentu sangat rentan dengan kondisi seperti ini, dan entah sampai kapan mereka bisa bertahan.
Berangkat ke kantorDi daerah dan kawasan yang lebih baik, juga masih mengalami keterbatasan karena supply listrik belum normal, yang diikuti dengan kekurangan supply air bersih dan tidak adanya jaringan internet serta telepon.
Begitu pula dengan wilayah tempat tinggal kami yang masih terlihat bekas-bekas banjir, endapan lumpur dimana-mana, jalanan yang rusak dan lain-lain.
Rumah ibu kami masih dikelilingi oleh endapan lumpur di halaman rumah beliau, dan belum bisa dibersihkan karena lumpur ini bersifat merata sehingga sangat sulit bersihkan, kecuali parit desa dibersihkan terlebih dahulu agar endapan lumpur bisa diencerkan dan dialirkan ke parit.
Aku berangkat ke kantor Puskeswan Lhoksukon pada hari ini dengan menggunakan mobil yang terlihat cukup kotor, karena setiap harinya harus melalui jalan rusak dan berlumpur ini.
Lemari pakaianAku melaksanakan kegiatan di kantor Puskeswan seperti biasa, dan memfasilitasi beberapa kepala desa yang kembali datang ke kantor Puskeswan untuk menyusun rencana anggaran dan biaya (RAB) kegiatan usaha peternakan yang akan mereka laksanakan di desa masing-masing.
Menjelang siang aku menuju Keudee Lhoksukon karena seorang penjual mengabari ku bahwa barang pesanan ku sudah sampai di tempat.
Jadi, akibat banjir yang lalu, lemari pakaian kami rusak tergenang oleh air dan kami terpaksa membeli lemari pakaian yang baru.
Kami membeli sebuah lemari pakaian berbahan plastik di sebuah toko di Lhoksukon pada minggu kemarin, karena daerah kami rawan banjir.
Tetapi ternyata satu unit lemari pakaian tersebut tidak cukup untuk menampung pakaian-pakaian kami, dan ketika kami kembali ke toko tersebut ternyata lemari yang merk, model serta warna yang sama sudah sold out.
Pasca banjir ini banyak orang beralih untuk membeli lemari pakaian berbahan plastik, dan barang-barang sejenis selalu sold out sehingga aku harus memesan terlebih dahulu.
Dan hari ini barang tersebut sudah tiba di toko langganan kami sehingga aku akan kesana dan membawa pulang lemari pakaian tersebut ke rumah.
Lemari sudah terpasangAku istirahat saja di rumah setelah makan siang dan melaksanakan sholat Zuhur. Postingan telah aku rampungkan saat aku berada di kantor tadi pagi.
Dan kemudian aku memasang dan membawa masuk lemari pakaian yang aku beli tadi di Lhoksukon kedalam kamar tidur kami. Kemudian istriku mulai menyusun pakaian-pakaian kami kedalam lemari tersebut.
Alhamdulillah dengan dua unit lemari pakaian berbahan plastik yang kami beli di Lhoksukon seharga 580k IDR per unitnya bisa memuat pakaian kami yang sempat berantakan saat kami amankan sewaktu terjadinya banjir akhir bulan lalu.
Simpang RangkayaSetelah selesai melakukan sholat ashar, aku bersama istriku, si kecil Alvira dan juga mertuaku keluar rumah untuk berbelanja serta membawa ayah mertuaku ke tempat pangkas.
Selama dan pasca banjir mertuaku serta ponakan kami mengungsi dan tinggal di rumah kami karena rumah mereka rusak dan sedang dalam proses perbaikan.
Rambut mertuaku pun sudah terlihat panjang sehingga sore ini kami akan membawa beliau ke tempat pangkas di Keudee Matangkuli.
Setelah menurunkan mertuaku di tempat pangkas, aku dan istriku menuju Simpang Rangkaya untuk membeli beberapa barang keperluan kami.
Membeli sayur-sayuranSetelah dari Simpang Rangkaya kami kembali menjemput mertuaku di tempat pangkas dan kemudian kami segera pulang ke rumah di desa Hagu.
Sebelumnya kami juga membeli sayur-sayuran serta air minum reverse osmosa (RO) untuk air minum kami sehari-hari.
Di tengah kondisi seperti ini kami membeli air RO untuk kebutuhan air minum kami, karena lebih praktis dan kondisi air PDAM belum lancar di daerah kami.
Jalan pulang ke rumahPasca bencana ekologis akhir bulan yang lalu kondisi perekonomian belum normal seperti sediakala, dimana banyak pedagang belum bisa memulai usahanya.
Tetapi lalulintas dan mobilitas penduduk di wilayah kami sudah sangat ramai seperti dulu, karena di kawasan kami ada unit usaha eksploitasi gas alam yang beroperasi, dan juga para pedagang berangsur-angsur mulai melakukan usahanya.
Yang masih memprihatinkan adalah daerah-daerah yang masih terisolir seperti di pedalaman kecamatan Langkahan dan juga Kabupaten Bener Meriah serta Aceh Tengah.
Para warga kabupaten tersebut harus berjalan kaki selama satu harian dengan memanggul karung berisi cabe agar tiba di Kota Lhokseumawe, dan setelah menjual cabe mereka, mereka akan membeli beras serta ikan asin yang akan mereka bawa pulang ke rumah mereka dengan berjalan kaki kembali selama seharian penuh.
Alhamdulillah para relawan seperti influenzer Fery Irwandi sudah melakukan inovasi dengan membeli dan mengangkut cabe dari Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan menggunakan pesawat yang sebelumnya mengangkut barang bantuan ke dua Kabupaten tersebut.
Jadi pesawat yang kembali dari mengantarkan barang bantuan tidak pulang dengan kondisi kosong tetapi mengangkut cabe yang akan dijual nantinya di Jakarta.
short video. SumberSebaliknya dari pihak pemerintah, proses recovery bencana ini masih terlihat berjalan lambat. Semoga semuanya bisa segera dilakukan dengan maksimal dan dalam waktu sesegera mungkin.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@ alee75
Click Here 







