The Diary Game: Kamis, 17 September 2020 (Hari ke-36) - Jangan terlalau memburu harta karena hanya memberimu bahagia fana
Aroma Bubur Menyegarkan pagiku
--------------------------------------------
Teng… tenteng… tenteng… alarm panjang dari hand phone Vivo-19 berbunyi makin kencang,ketika jam di Hand Phone sudah menunjukkan pukul 04.00, seperti biasa aku langsung mengambil Hand Phone untuk mensetting kembali alarmnya menjadi 05.15 untuk membangunkanku shalat Subuh. Setelah itu mulai memejamkan mata kembali, ketika alarm berbunyi untuk kedua kalinya, saya langsung bangun untuk menunaikan shalat Subuh setelah adzhan berkumandang.
Tidak lama kemudian bau bubur kacang hijau yang mendidih dengan aroma daun pandan menusuk perut dan membuatnya berbunyi kencang, sehingga bergegas kedapur.
Ibu lagi mengaduk bubur dengan centong yang sedang mendidih di atas kompor.
Aku pun membuka kulkas sekedar meneguk air putih sambil menunggu bubur masak.
Lokasi Kerja
--------------------------------------------
Hari ini Kamis, 17 September 2020, bukan bulan Ramadhan, bukan hari arafah dan bukan pula hari Raya Idul Fitri atau Adha. Ini adalah hari rutinitas kerja seperti biasa.
Bubur kacang hijau menjadi menu sarapan yang terlalu pagi buat ku. Ditemani teh setengah panas untuk menjaga pikiran agar tetap hidup dan semangat di pagi hari, tidak lama kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap menuju lokasi kerja.
Jam 08:30 setelah perlengkapn siap,akupun berangkat kerja menggunakan sepeda motorku.
Hari ini di jalan tampak ramai dan membuat suasana jalan menjadi macet,aku pun sedikit terlambat tiba di lokasi.
Sekitar pukul 11:00 waktu Indonesia barat,aku pun tiba di lokasi.
Para pekerja sedang bersantai dari rehat kerjanya,sebuah gubuk kecil menjadi tempat teduh para pekerja untuk menikmati secangkir kopi dan beberapa snack yang tersaji.
Aku pun mengambil beberapa dokumen dan menyapa para pekerja dengan beberapa arahan,dan kembali melanjutkan perjalanan kelokasi selanjutnya.
Berburu Tanaman Hias
--------------------------------------------
Ketika saya telah mengunjungi beberapa lokasi,aku menoleh ke jam tanganku yang telah menunjukan pukul 12:10 siang,pantesan perutku telah menekan tombolnya.
Sembari mencari warung makan dan mengisi perut untuk makan siangku.
Beberapa tanaman hias tampak di bawa oleh pemilik kios,aku pun menghampirinya.
Beberapa bunga itu menjadi lirikanku membawanya pulang untuk menanamnya di perkarangan rumahku.
Iya...Saat ini para kaum Ibu lagi gila-gilanya menanam bunga,termasuk aku tentunya.
Rasanya setiap perjalananku tidak jauh dari lirikan bunga-bunga indah yang menjadi buruan.
Bunga di dapat,adzhan berkumandang. Langsung mencari mushalla terdekat untuk menunaikan ibadah shalat Zhuhur.
Siap Shalat saya melanjutkan rutinitas kerja dan
bergelut dengan kerasnya jalanan, sekedar untuk mencari sesuap nasi, semoga ini tak menjadi halangan untuk tetap berbagi pada bumi si penghasil nasi dengan sesama insan.
Sang Surya Menyalami Dari Ufuk Barat
--------------------------------------------
Berjalan keluar Masjid, dan melanjutkan perjalanan ke titik terakhir yang jaraknya 150 Kilo Meter dari lokasi sebelumnya.
Tiba di lokasi kerja pukul 16:00 ketika adzhan berkumandang,aku pun tergesa-gesa mengambil dokumen berharap tidak jauh dari lokasi kerja ada mushalla atau masjid untukku menunaikan Shalat Ashar.
Dari ufuk barat, sang surya mulai menutup matanya, mulai merenggangkan kedua tangan dan seolah berkata “Hai para warga bumi,tinggalkan aktifitasmu dan menanti Magrib tiba, jangan terlalau memburu harta karena hanya memberimu bahagia fana,”
Siap Shalat sekitar pukul 17:00 waktu Indonesia barat,aku pun bergegas pulang dengan melaju kendaraanku.
Kemacetan Di Jalan
--------------------------------------------
Semakin sore semakin ramai saja,dalam hati aku berkata.
Iya...jalan tampak macet,para muda-mudi masih mondar -mandir di areal Wisata sawah - Manee kareung,rasanya aku akan terlambar untuk tiba di rumah.
Entah kenapa aku harus melewati lintas ini,hingga membuatku macet dengan polusi kendaraan yang berimpitan.
Jam telah menunjukan pukul 17:45,aku terlepas dari kemacetan jalan di areal wisata sawah,dan melanjutkan perjalanan dengan sedikit menambah laju kendaraan agar tidak terlambat untuk tiba di rumah dan menunaikan Shalat Magrib.
Tiba di rumah sekitar jam 18:10,aku pun bergegas membersihkan diri sambil menanti Magrib menanti dan menutup diary saya sampai di sini saja.....
Saya mengucapkan banyak terimakasih untuk teman-teman yang telah membaca...dan berkomentar.
Salam #meuseraya-teamindonesia01 dan tetap semangat buat anggota tim ; @awie, @elianaelisma,dan @amryksr dan @mainar
Keep steem on❤
Mau tau tentang saya klik link dibawah ;
https://steemit.com/hive-122035/@wira8788/the-diary-game-this-is-me-introductory-post-for-the-diary-game-june-27-2020
Share your post on Twitter and promote #steem.
follow and like;
https://mobile.twitter.com/Wira85793333
Lhokseumawe, 17 September/2020
Thanks for visiting and interesting comments
By; @wira8788
Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.
Enhorabuena, su "post" ha sido "up-voted" por @dsc-r2cornell, que es la "cuenta curating" de la Comunidad de la Discordia de @R2cornell.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam: @anroja