Satu Hari Dengan Keceriaan Anak-anak
Hi Steemian Semua? Selamat pagi dan apa kabar, dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja dan segala aktifitas berjalan dengan lancar sesuai keinginan yang kita harapkan, semoga menyenangkan. Baiklah, pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita keseharian saya mengurus anak-anak Sambil bertugas Ditempat jualan.
Dua hal terjadi pada saya hari ini, selain menjadi kepala keluarga sekaligus bertugas selayaknya ibu rumah tangga. Suami istri saling melengkapi satu sama lain supaya anak-anak merasakan kebahagian dari kasih sayang orang tuaNya yang tidak pernah lepas setiap hari. ayah dan ibu tidak ada bedanya, mereka berperan penting didalam keluarga untuk ikatan yang lebih harmonis jauh dari emosional. Seperti nya saya hari ini, saya harus mengambil alih tugas yang istri titipkan karena sang istri masih menginap di rumah sakit untuk mendampingi ayahnya operasi kaki pada hari ini "menurut kutipan informasi yang saya dapat semalam"
Sehingga saya harus menjaga/mengurus kedua putra tampan saya seperti ibunya mengurus mereka setiap harinya hari ini. lebih baik saya menjaga mereka di rumah dari pada berjaga di rumah sakit karena mereka sangat aktif "berlari-lari" yang berefek kepada pasien di rumah sakit, merasa terganggu. Meskipun terkendala dengan kesibukkan saya di tempat jualan sebagai ganti nya saya tidak dapat bertugas di sawah hari ini. Sulit, tetapi saya harus menerima kenyataan demi kebaikan kedua anak lelaki tercinta dengan hak asuh papa selama mamanya dirumah sakit.
Kasih Sayang Kedua Putra Tercinta?🙂 Didalam Rutinitas!
Saya bangun begitu pagi, setelah shalat subuh saya tidak sempat rebahan lagi mengingat tugas masih menumpuk yang menghambat saya berjualan nanti, saya mulai kesibukan dengan menyiapkan nasi ke dalam yongma dan membersihkan pakaian yang istri saya tinggalkan di kamar mandi lalu membawanya ketempat jemuran yang ada dihalaman belakang.
Lalu masuk ke kamar untuk membangunkan putra tertua pergi sekolah. ini sudah waktunya, saya membangunkan ia sedikit pelan dengan suara bisikan agar sibungsu tidak ikut sadar. Azdriel sudah dapat mandi sendiri sambil menunggu ia selesai di kamar mandi saya menyiapkan sarapan untuk bekal ia di kesekolah. Saya mengeluarkan nasi panas dari yongma dan mengolahnya ke nasi goreng ala bumbu racikan resep yang istri simpan di kulkas. Dan tambahan menu dengan telur dadar. Pokoknya suasana pagi terdengar ramai di dapur hingga sarapan dapat saya siapkan dengan masing-masing kebagian.
lalu saya keluar untuk membuka tempat jualan, hanya mengeluarkan sebagian barang dagangan dan kembali ke dalam rumah untuk membantu merapikan seragam sekolah azdriel gunakan, dan terkadang harus keluar pada saat pelanggan/pengguna jalan memilih kebutuhan, itu terus terulang hingga azdriel selesai saya bereskan dan ia keluar lalu dengan cepat anak tertua saya pergi ke sekolah dengan mendayung sepeda favoritnya. Saya merasa tenang sekarang, hanya menunggu pelanggan datang di tempat jualan, duduk sambil merenung di pondok bambu saat itu.
Tetapi itu hanya datang sesat ketika gibran sadar (terjaga dari tidur)dan saya ikut mendengar tangisannya sambil memanggil nama mamanya terdengar jelas dari luar "tempat saya berjualan" dengan cepat saya berlari masuk kedalam rumah, saya melihat dan mendengar tangisan gibran semakin keras, saya mencoba memberikan pelukan hangat dan ternyata itu berfungsi dengan cepat, ia berhenti menangis didalam pelukan saya sambil membawanya keliling didalam rumah.
Lalu saya memancingnya dengan susu SGM miliknyA. ini kebiasaan mamanya lakukan saat ia bangun dari tempat tidur, Memberikan susu untuk menghilangkan haus yang sudah menjadi makanan tambahan sikecil setiap hari, tanpa susu Sarihusada ia kurang nyaman, Dan sekarang saya melihat ia merasa tenang. Sehabis itu saya lansung memandikannya agar lebih segar dan wangi, dan memilih pakaian yang ia gunakan sekaligus memberikan gaya rambut supaya lebih tampan dan juga ikut menyelesaikan sarapan bersama, menyuapinya makan. sesuai itu kami keluar dan duduk di pondok bambu untuk memudahkan saya menjaga tempat jualan dan sikecil atau sebaliknya.
Kami duduk sambil menikmati suasana pagi begitu tenang dengan adanya pemandangan langit mulai terang dan melihat pengguna jalan berlalu lelang. Namun saya merasakan perbedaan karena Gibran (Sibuah hati) sedikit lesu didalam pelukanku kemungkinan kurang nyaman atau hal lainnya yang belum saya mengerti karena tidak melihat mamanya mendekatinya pagi ini, kesunyian rumah tidak mendengar suara sang ibu bahkan jauh dari pelukan ibu yang berbeda pada hari biasanya bersuka ria dengan mamanya setiap bangun pagi.
Gibran lebih akrab bersama sang ibu yang berbeda dari putra tertua saya (azdriel). Ya, tentu anak-anak mendapatkan perbedaan karena lebih banyak waktu masa kecilnya bersama ibunya. meskipun begitu saya, mencoba membujuk dengan kegilaan saya untuk menghiburnya. Saya mengatakan, ia belum sepenuhnya berbicara, saya hannya mengerti sebagiannya dari ucapan "Papa-mama" panggilan ini sangat pasih dan jelas saya dengar darinya. Saya berbicara secara pelan-pelan kata demi kata untuk meningkatkan kemampuan berbahasa hal ini membuat ia tertawa, raut wajah imutnya penuh dengan kebahagiaan.
Hingga akhirnya saya memberikan ia kejutan, sesuatu yang dapat ia makan untuk menambahkan keceriaannya bersama saya. Ya, itu biskuit kesukaannya. Saya memiliki simpanan banyak biskuit di tempat jualan saya, tetapi coklat biskuit ini yang menjadi pilihannya, sang ibu juga selalu memberikan biskuit coklat ini untuk menenangkan gibran. Setelah mendapatkan keinginannya, saya melihat ia mencoba membuka kemasan biskuit sendiri, tetapi tidak bisa karena kemasan ini cukup kuat melekat.
saya sudah mencoba memintanya untuk membuka kemasan tetapi saya pikir begitu ia takut jika saya tidak akan mengembalikannya. Ini sedikit kejam saya tidak bermaksud untuk merampasnya, tetapi saya melihat biskuit sudah menjadi beberapa potongan di dalam kemasan karena remasan tangannya untuk merobek kemasan. Saya mengambil secara paksa tanpa meminta untuk membantu membuka kemasan biskuit itu walaupun harus menahan pukulan tangan kecilnya. saya berpura-pura mengatakan sakit justru itu membuat ia semakin tertawa dan memukul saya. saya mengembalikan setelah membuka kemasan biskuit di pegang ditangan ia merasa kembali tenang, wajah imut penuh dengan senyuman sambil menggigit biskuit yang saya katakan.
Lapisan biskuit campuran coklat dan tambahan isi dengan coklat, semua paduan rasa coklat. daging luar begitu lembut sehingga sangat cocok untuk anak-anak bayi nikmati. Anda melihat kemasan yang bernama "Pia legenda" pia yang paling banyak diminati oleh anak -anak tempat saya tinggal. Saya memiliki 4 varian di tempat jualan yaitu rasa pandan, nanas, kacang hijau dan coklat. Diantaranya yang paling diminati oleh anak-anak rasa coklat karena paduan rasa itu lebih mengenal selera sehingga banyak anak-anak jatuh cinta dengan rasa manisnya.
Saya melihat Gibran sangat menikmati pia coklat yang membuat pipinya sedikit berantakan hihi!. Saya bermain dengannya tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat, tempat jualan saya kembali mendapatkan pelanggan. Pelanggan barista yang biasa datang dengan tujuan untuk mencari penenang pikiran, ia lewat mengarah ketujuan tetapi melihat kios saya buka ia singgah di tempat saya. Sehingga saya harus meninggalkan Gibran bermain di pondok sendirian sebentar karena saya harus menyambut pelanggan datang.
Saya mendapatkan penawaran pesanan pelanggan tenteng kopi kesukaan, dengan cepat saya lansung menyiapkan pesanan yang ia pesan dan menghidangkannya keluar. Saya ingin mengobrol, tetapi saya tidak bisa berlama-lama karena saya haru kembali duduk menjaga Gibran di pondok kedua. Kami mengobrol jarak jauh karena sudah lama tidak berjumpa. Dan tidak lama gibran mulai bosan sehingga saya membiarkan ia bermain di teras rumah dengan alat permainan yang saya kumpulkan. Lalu saya kembali kepondok bambu untuk bersantai dengan barista, saya menjaga si-kecil bermain dari jarak jauh sambil menikmati suasana santai.
Hari ini tempat jualan saya begitu sepi karena akhir-akhir ini saya sibuk dengan pekerjaan sawah sehingga tempat saya jualan jarang aktif yang membuat para pelanggan kecewa walaupun istri saya sudah mencoba membuka tempat jualan tetapi itu tidak sepenuhnya bekerja karena kewalahan mengkondisikan banyak tugas yang harus ia kerjakan, itu lebih berat baginya. Saya sangat mengerti situasi yang ia rasakan karena kesibukanku yang membuat tempat jualan sering terjadinya tutup buka, tidak jelas waktunya. Setidaknya hari ini tempat saya masih di datangi oleh pelanggan, barista yang sering mangkal ditempat saya.
Waktu berlalu cepat, saya masih duduk di pondok bambu bersama pelangganku. Dan waktunya tiba bagi anak-anak sekolah pulang, saya melihat dari jauh anak tertua saya pulang dengan laju sepeda di bawah teriknya matahari hingga tiba di tempat saya berjualan. Saya menyuruhnya untuk melepaskan baju seragam, Tetapi ia ingin menunjukkan sesuatu yang ia kerjakan di kelas hari ini, ia mengeluarkan isi tas dengan semangat menunjukkan gambaran yang ia lukis di sekolah tadi.
Ini bukan pertamanya ia menggambar dengan penilaian yang tinggi. Ia menanyakan pendapat saya, saya ingin menjawab saya melihat isi gambar yang tidak saya mengerti. Tetapi saya salut padanya dengan warna warni yang menjadi seni. Tetapi saya dapat mengamati hasil gambar, di dalam gambar saya melihat sebuah gedung tinggi dan sebelahnya beberapa orang sedang merawat kebun. Entahlah, tetapi itu gambaran yang memuaskan perasaan nya.. dan kami masuk, membantu ia melepaskan seragam dan menyuruhnya untuk bermain dengan adiknya di teras.
Saya melihat mereka bermain begitu senang, bermain dengan tumpukan alat permainan dan terkadang saya harus keluar untuk melayani pelanggan datang hingga menjalang siang barista pulang, Kakak ipar datang dan membawa kami menu makan siang karena mengetahui istri saya masih di rumah sakit, pikiran saya merasa tenang karena mendapatkan menu makan siang, setidaknya saya tidak harus memasak siang, hihi. jika itu terjadi saya hanya dapat memasak mie instan. Rencananya.
Saya memberi tanda silang di tempat jualan untuk menyelesaikan makan siang bersama anak-anak sambil makan putra tertua menyakan kabar ibu "kapan pulang" kekhawatiran mereka ingin bertemu ibunya hari ini. Saya mengatakan nanti malam kita akan kembali kerumah sakit, selesai makan saya menyuruh putra tertua untuk tidur siang agar cepat malam kita bertemu dengan ibu. Ia penurut hingga mendengar saya dan ingin tidur siang. Sedangkan saya harus meniduri Gibran di dalam ayunan, ia tertidur berkat susu dan shalawat yang saya bacakan, hingga ia tertidur pulas, nyenyak banget.
Saya kembali ketempat jualan, memindahkan tanda silang dan sekarang hanya duduk sambil menunggu pelangan datang. Dan terkadang masuk kedalam rumah untuk memastikan mereka tidur dengan nyenyak.
Saya menikmati suasana santai dari suasana cerah siang ini, Sinar matahari berkilau terang yang menimbulkan uap panas sepanjang jalur jalanan. Saya sudah terbiasa karena saya merasakan lebih panas ketika bertugas di area sawah, di bawah terik matahari lansung, panasnya. Beberapa jam kemudian saya mendapatkan pelanggan, saya pindah dari pondok bambu untuk melayani mereka datang. Dengan semangat senyuman saya menanyakan tujuan mereka. Mereka ingin memilih jajan.
Mereka menentukan pilihannya sambil menanyakan harga pilihan, mereka menyesuaikan pilihan jajan dengan dukungan dan kemampuan. Disini sata ikut membantu mereka mengambil pilihan, itu berjalan cepat keduanya menyelesaikan pilihannya dan mengarah pulang kerumahnya. Dan beberapa jam kemudian saya juga melakukan hal yang sama pada saat pembeli memilih tempat saya berbelanja kebutuhan.
Sorenya, putra tertua saya bangun dari tidur dan kembali di ungkit kabar ibunya kepada saya. Seperti yang sudah saya katakan, ini belum saatnya kita pergi berjumpa ibu di rumah sakit. Karena nanti malam saya akan pergi kerumah sakit untuk menjemput ibunya pulang, seperti yang ibunya kirim via WA tadinya. Dan tidak lama adiknya (Gibran) juga bangun dari ayunan sehingga minat saya untuk mengajak mereka jalan-jalan santai sore ini, supaya perasaan merasa lega dan tenang. Setelah menutup tempat jualan dan bersiap-siap kami lansung berangkat kearah simpang rangkaya dengan bantuan Honda super cepat Supra X 125R 125cc.
Saya mengendarai Honda dengan santai sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan exxonmobil, kami melewati beberapa desa sehingga kami tiba di seputaran simpang rangkaya, pusat keramaian yang sudah menjadi tempat pedagang berjualan bagi pedagang (UMKM) kaki lima dan pertokoan. Dipertengahan jalan sebelum tiba persimpangan jalan saya menyakan kepada putra tertua apa yang ia inginkan tentang makanan. Diantara beberapa gerai yang ada disana ia memilih Roki Bakar isi coklat.
Tidak jauh dari persimpangan jalan simpang rangkaya saya berhenti di lapak penjual roti bakar, di sini saya memesan kepadatan pemilik gerai sesuai dengan pesanan putra saya inginkan. Dan disini kami menunggu pesanan disiapkan, di samping itu saya melihat pembuatan roti bakar bahkan putra saya juga ikut menyaksikan.
Pedagang roti bakar gerobak mini ini menjadi saingan dengan varian rasa isi yang lebih menggoda, yaitu rasa nanas, blueberry, strawberry, sarikaya, keju yang umumnya ialah coklat. Seperti yang saya pesan, dan harganya tergantung pesanan, jika untuk pesanan isi coklat IDR,14000. Tentunya saya membayar pesanan saya dengan tagihan itu dan kami melanjutkan perjalanan, keliling di simpang rangkaya hingga hari semakin gelap kami memilih arah tikungan jalan pulang kerumah.
Malamnya, seperti yang sudah saya katakan diatas, saya pergi kerumah sakit untuk menagih janji saya kepada anak-anak sekaligus menjenguk ayah di rumah sakit. Setelah bersiap-siap saya Lansung menyelusuri jalan ke rumah sakit ayah mertua dirawat "RSUCM, Buket Rata" dengan honda. Tetapi azdriel tidak jadi ikut karena lagi asyik bermain dengan keponakan di rumah kak ipar. ya seperti yang saya harapkan, saya pergi dengan Gibran.
Dengan laju kecepatan Honda kami tiba dengan selamat di rumah sakit melalui keamanan rumah sakit. Dari tempat parkir sepeda motor saya mengarah keruang ayah di rawat. Setelah menaiki anak tangga saya menurunkan sikecil untuk berjalan bebas, saya melihat ia dengan semangat menelusuri jalan rawat untuk bertemu sang ibu, ia masih mengingat kamar kakeknya di rawat (kamar ibunya menginap) dengan minat bertemu sang ibu, ia berjalan begitu cepat. Saya mengikuti ia berjalan dari belakang hingga kami masuk kemar pilihan "Ruang SHAFA" ruang 05.
Dengan bahagia nya sikecil bisa bertemu dengan ibunya sekarang, ia melepaskan rasa rindu karena seharian tidak bertemu dengan sang ibu. Saya melihat sedikit manja didalam pelukan ibunya sehingga saya tidak lagi di butuhkan, pelukan ibunya membuatnya nyaman. tingkah lakunya begitu lucu yang membuat kami menahan tawa bahagia, tetapi di lain sisi saya merasakan kesedihan karena melihat ayah mertua masih berbaring di tempat tidur dengan penyakit yang beliau alami, menderita diabetes.
Saya menanyakan kondisi ayah setelah operasi, tetapi itu tidak berjalan karena tensi gula darah meningkat saat pengecekan operasi mencapai 400 miligram/desiliter yang membuat operasi kaki ayah harus di tunda besok lagi, Sehingga membutuhkan tambahan waktu untuk menginap lebih lama untuk mendampingi ayahnya diruang Operasi, tetapi istri saya tetap harus pulang hari ini karena abang ipar menggantikan posisi istri saya untuk menginap di rumah sakit malam ini. Sambil menunggu abang ipar datang kami mengobrol. ..
Tidak lama salah satu perawat muda masuk untuk memeriksa kondisi ayah dan hal sebaliknya, menambahkan impus dan perawat mengusul saya mendengar ucapan dari perawat agar ayah harus menjaga makanan supaya operasi besok tidak lagi terkendala dan tentang kebaikan agar operasi berjalan dengan lancar. Lalu saya keluar untuk mencari udara malam di perkampungan rumah sakit, suasana malam begitu sejuk, saya melihat setiap sudut rumah sakit pengunjung datang keluar masuk ke masing-masing ruangan.
Dan beberapa jam kemudian setelah Abang ipar datang, saya mengajak istri pulang ke cepat karena azdriel masih di rumah kakak ipar. Lalu kami pamit pulang dari rumah sakit, karena besok akan kembali untuk melihat kondisi ayahnya setelah operasi pada bagian kaki.
Demikianlah yang dapat saya uraikan di dalam artikel karangan saya hari ini, berakhir. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-
Salam @muksa
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Terima kasih banyak pak 🙂
"Wow, apa yang terjadi di sini? 🤯 Sikecil bahagia bertemu dengan ibunya setelah seharian rindu! 💕 Saya juga merasa nyaman melihat mereka berpelukan dan bersamaan. 😊 Tetapi kita juga harus mengingat bahwa ayah mertua sedang sakit dan butuh perawatan yang lebih baik. 🤒 Mari kita doakan semoga operasi besok lancar dan ayah kembali sehat! 💪 Dan saya rasa ini juga saat yang tepat untuk meminta bantuan dari komunitas Steem. 🌟 Tolonglah mengundi ku untuk menjadi saksi di Steemit dengan mengunjungi https://steemitwallet.com/~witnesses, semoga kita bisa bekerja sama untuk membuat ekosistem Steem lebih baik lagi! 💪 Mari kita berinteraksi dan membahas topik ini lebih lanjut! 😊"