You are viewing a single comment's thread from:
RE: Banjir hari kedua di desa kami
Saya sama sekali tidak tahu bahasa Indonesia, tetapi dengan bantuan seorang penerjemah, saya membaca tentang masalah Anda. Aku merasa ngeri dengan apa yang terjadi di desamu. Elemen yang kejam. Foto-fotonya menakutkan, semuanya kebanjiran. Saya harap airnya sudah surut sekarang? dan anda telah datang ke indra anda sedikit, anda memiliki kekuatan dalam berurusan dengan konsekuensi dari banjir ini.
Terima kasih teman atas respon anda.
Saat ini banjir setinggi 2 meter sudah surut, setelah menggenangi desa kami selama seminggu.
Di beberapa tempat lain banjir terjadi lebih parah.
Banyak rumah yang hilang terbawa banjir. Jembatan dan jalan rusak parah. Dan banyak warga masyarakat yang meninggal dunia.
Di Kota Kuala Simpang Aceh Tamiang bahkan tercium bau busuk dari bangkai hewan yang mati dan mayat-mayat yang terperangkap dalam mobil mereka saat banjir datang.
Masih banyak daerah yang terisolir, dan mereka kelaparan karena bantuan belum bisa dikirimkan.
Sayangnya pemerintah kami tidak menetapkan status bencana nasional serta tidak membuka diri terhadap bantuan dari luar negeri.
Hal ini memperpanjang penderitaan rakyat yang terdampak banjir.
Padahal bencana ekologis ini adalah akibat kelalaian pemerintah yang membiarkan deforestasi semakin parah selama sepuluh tahun terakhir.
Material banjir
Harrison Ford telah menyebutkan hal ini pada tahun 2014 lalu, tetapi tidak direspon oleh pemerintah kami..
Dan saat ini rakyatlah yang menanggung akibatnya...😔