Makanan Tradisional Aceh : Ranup
Saya berjalan ke sisi Masid Raya Baiturrahman di kota Banda Aceh dimana saya bisa melihat aktivitas tradisional di Aceh yang dikenal sebagai penjual sirih. Sudah tidak asing lagi dengan masyarakat setempat bahwa cemilan tradisional ini masih memiliki konsumen yang mengkonsumsi sirih sebagai kebutuhan sehari-hari dan dpercaya baik untuk kesehatan.
Saya melihat perjuangan dalam mempertahankan bisnis tradisional ini supaya bertahan di tenagh gencarnya makanan modern. para penjual sirih Mereka berjualan di pinggir jalan. pemerintah mengizinkan penjual sirih untuk menjual barang mereka ke konsumen guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Secara pribadi saya melihat ini adalah semacam bisnis yang bagus bagi mereka yang tinggal di sekitar Masjid Baiturrahman.
Saya tertarik pada kesenian wanita tua ini, saya melihat bagaimana beliau menyusun daun sirih menjadi sebuah bentuk seni yang sangat bagus. Tentu Itu bukan pekerjaan yang mudah dilakukan banyak orang, dan saya melihat beliau dengan tangan terampilnya melipat satu per satu sampai terbentuk dengan rapi. beliau membuatnya pelanggan yang menginginkan beliau membentuk daun sirih seperti topi tradisional Achenesse (Kupiah Meukutop). Dia sengaja menunjukkan cara dia membuatnya.
saya melihat wanita tua ini sedang menaruh pinang di dalam balutan daun sirih. Kebanyakan orang lebih suka mengkonsumsi sirih dengan pinang yang dicampur gula daripada pinang utuh. Tidak masalah jenis pinang apa yang Anda suka. tempat ini menjadi pemandangan yang khas seolah-olah tempat ini memberi tahu orang-orang bahwa sirih telah menjadi makanan favorit bagi kebanyakan orang Aceh. Saya bisa melihat satu persatu pelanggan membeli makanan traditional ini, dan tentu saja, penjual pasti sangat senang saat pelanggan membeli dalam jumlah banyak.
saya memutuskan untuk mewancarai wanita tua ini. Beliau memberi tahu saya bahwa beliau telah menjual sirih selama 50 tahun. Itu merupakan waktu yang sangat lama untuk bisnis semacam ini , dia tidak takut jika orang tidak lagi membutuhkan barangnya.Beliau juga mengatakan bisnis ini harus dilestarikan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
Both penjual ranup ini terletak di lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau. untuk Anda yang mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman, ada baiknya berjalan-jalan ke tempat ini. both ini mungkin adalah sumbangan dari pemerintah setempat sebagai wujud pemberdayaan masyarakat . Saya tidak tahu, berapa lama tempat ini sudah ada dan berapa tahun lagi usaha kuliner tradisional Aceh ini bertahan. Secara pribadi saya harapkan, bisnis tradisional semacam ini harus selalu ada di setiap kota di Aceh, dan bisa menjadi tempat wisata kuliner tambahan di kota. Semoga saja!
Masjid megah dengan sejuta sejarah